Liputan6.com, Jakarta - Kejahatan tak pernah berhenti menelan korban. Para penjahat seakan hilang akal untuk menggasak mangsanya yang lemah. Entah apa alasan mereka, yang jelas, kejahatan timbul bukan hanya karena pelakunya, namun juga adanya niat dan kesempatan.
Contohnya saja kasus pencabulan yang dilakukan petugas bus Transjakarta terhadap penumpang wanita. Saat itu, penumpang pingsan lantaran penyakit asmanya kambuh. 4 Petugas yang seharusnya menolongnya justru mencuri kesempatan dalam kesempitan. Mereka menanggalkan pakaian wanita tersebut untuk mencabulinya. Namun niat busuknya musnah saat korban sadar dan berteriak.
Advertisement
Selain itu, video kekerasan dan video panas di kalangan masyarakat membuat murung Ibu Pertiwi. Di Bandung, Polri membongkar produksi video panas yang diperankan oleh anak-anak Indonesia. Mereka umumnya masih berusia sekolah. Tak kalah miris, kekerasan terhadap anak SD oleh sesama rekannya juga terjadi di Sumbar. Dalam video itu, anak-anak SD menganiaya rekannya seorang perempuan tanpa ampun. Sementara sang korban hanya bisa menangis.
Tahun 2014 juga menjadi momen berarti bagi Ibukota Jakarta. Sejumlah ketegangan menyelimuti jalannya suksesi DKI 1. Jokowi yang sukses melenggang ke Istana, harus digantikan posisinya oleh Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Namun langkah Ahok ditentang oleh ormas Gerakan Masyarakat Jakarta (GWJ) yang di antaranya FPI. Mereka menilai Ahok tak pantas menjadi penguasa Jakarta lantaran sikapnya yang arogan, kasar, dan tidak bermoral.
'Genderang perang' antara FPI dan Ahok pun berbunyi. FPI berdemonstrasi saban Jumat sepanjang September 2014 untuk menolak Ahok jadi gubernur DKI. Bahkan aksi itu sempat diwarnai kericuhan. Ahok meradang dan melayangkan surat rekomendasi pembubaran FPI ke Kemenkum HAM dan Kemendagri.
Lantaran Ahok tetap dilantik sebagai gubernur DKI, FPI pun tak mau kalah. FPI dan ormas lainnya juga melantik Gubernur DKI tandingan yang bernama Fakhrurozy. Mereka mengklaim pelantikan itu sesuai konstitusi lantaran dipilih oleh 40 ribu suara yang hadir saat demonstrasi di Gedung DPRD, Jakarta.
Sekelumit peristiwa-peristiwa itu menorehkan sejarah sepanjang tahun shio kuda ini. Berikut goresan peristiwa lainnya yang menghiasi tahun 2014:
Januari-Februari
Januari
Aksi Liar Novi Amelia
Perjalanan kasus Novi Amelia, model majalah pria dewasa yang terjerat kasus kecelakaan di kawasan Jakarta Barat, pada 11 Oktober 2012 selalu menarik perhatian. Apalagi cerita tentang sederet aksi liarnya jelang pembacaan vonis pada 7 Januari 2014.
Sebelum hakim menjatuhinya hukuman 6 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun, gadis jelita itu pernah nyaris bugil hingga tak sadarkan diri dengan kaki-tangan terikat dan berlumuran darah di RSKO.
Petugas Cabul di Halte Transjakarta
Di halte Transjakarta, YF yang tengah limbung dan pingsan karena asmanya kambuh malah menjadi korban pencabulan 4 petugas Transjakarta. Ketika tersadar, YF yang melihat pakaiannya tak lagi melekat di tubuh kemudian berteriak.
4 Petugas bejat itu pun menjadi penghuni baru tahanan Mapolrestro Jakarta Pusat dan terancam hukuman 3 tahun penjara. Namun, keempat pria cabul yang ditetapkan tersangka itu tidak ditahan.
Februari
Geger 100 Video Panas Anak
Siapa yang tak mengurut dada kala mendengar temuan 100 lebih video pornografi anak oleh tim Cyber Crime Mabes Polri. Menjelang akhir Februari 2014 lalu, sang pebisnis yang memproduksi video laknat itu, Deden Martakusumah dibekuk.
Video-video itu didapatkan dari 4 situs panas yang dikelola langsung oleh Deden. Yang lebih mengejutkan lagi, pemeran anak-anak dalam video-video tersebut merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan masih berstatus pelajar. Atas perbuatannya ini, Deden terancam hukuman 13 tahun penjara dan denda Rp 6 miliar.
Lurah Susan Dicopot?
Februari 2014 lalu, Susan Jasmine Zulkifli sempat dikabarkan dipindah dari sebagai jabatan Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Lurah hasil seleksi dan promosi jabatan lurah camat DKI pada 2013 lalu itu sebelumnya memang mendapatkan penolakan dari warga.
Namun toh hingga detik ini Susan masih menduduki kursinya sebagai Lurah Lenteng Agung.
Advertisement
Maret-April
Maret
Kicauan Duka Pembunuh Ade Sara
Pasangan kekasih, Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19) alias Sifa telah divonis hukuman 20 tahun bui setelah terbukti terlibat dalam pembunuhan keji terhadap Ade Sara. Namun sebelum semuanya terungkap di meja persidangan, keduanya tampil tanpa cela. Jejak mereka tak mencurigakan.
Keduanya bahkan menuliskan ucapan dukacita atas kepergian Ade Sara pada usianya yang terbilang muda, 19 tahun lewat akun Twitter masing-masing. Dan begitu kecurigaan mengarah pada mereka, Hafitd dan Syifa menjadi bahan bully-an dan dicemooh.
Ahok yang Marah dan Pukuli Mobil
Lagi-lagi Ahok hilang kesabaran. Pria yang kala itu masih berstatus sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta itu meluapkan kemarahannya dengan memukul mobil dinasnya, Land Cruiser. Dengan wajah memutih, tangan kanan Ahok tak henti-hentinya memukul pintu kiri mobil dinasnya.
Semua ini karena terhambatnya hibah bus tingkat dari pihak swasta namun tidak diperbolehkan DPRD karena masih berbahan bakar solar, bukan gas. Padahal kenyataanya, banyak kendaraan operasional yang saat ini masih menggunakan solar.
April
Misteri Gadis Tewas di Parit Tengkorak
Putri Wulandari, gadis 16 tahun INI ditemukan tewas mengenaskan di rerumputan Parit Tengkorak, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat pada Senin siang 31 Maret 2014. Sejumlah luka lebam membekas di sekujur tubuhnya. Tewasnya gadis pendiam ini dinilai tak wajar.
Kecurigaan pun mengarah pada sang kekasih, Nanang Supriyadi. Kecurigaan itu berawal dari isi status Facebook dari kekasih korban yang bernada kasar. Belakangan, kepolisian mengamankan 1 orang yang diduga sebagai otak pembunuhan sadis itu. Namun aparat enggan membeber siapa orang tersebut.
Hujan Es Jakarta
Hujan es sempat melanda Ibukota pada 22 April 2014 lalu. Es berukuran sekitar 1 cm turun disertai dengan angin kencang. Hujan yang membuat menggigil itu pun memaksa para pengendara menghentikan laju kendaraannya.
Mei-Juni
Mei
Jatuhnya Bocah Spiderman
Eva menangis kala mengiringi kepergian selama-lamanya buah hatinya, Valentino (5). Bocah kelahiran 10 Februari 2009 itu tewas setelah melompat dari lantai 19 Apartemen Laguna, Pluit, Jakarta Utara awal Mei 2014 lalu. Valentino yang dikenal hiperaktif mengeluarkan banyak darah akibat luka di bagian kepala dan dagunya.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, saat itu Valentino memang tengah kesal dan terus meminta menonton film Spiderman di bioskop. Lompatan berujung maut itu diduga terinspirasi dari gaya Spiderman si Manusia Laba-laba. Namun dugaan itu ditepis pihak kepolisian.
Ahok dan Tantangan 4 Pengacara
Ahok hanya tersenyum sinis mendengar berita kedatangan 4 pria berjas yang tiba-tiba muncul dan membuat ribut di kantornya, Balaikota DKI Jakarta jelang akhir Mei 2014 lalu. Mereka adalah para pengacara mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono.
Selain merasa dilecehkan profesi advokatnya, kedatangan 4 orang tersebut juga lantaran opini yang dilontarkan Ahok tentang Udar dinilai memberikan dampak sehingga kliennya dituduh terlibat korupsi pengadaan Bus Transjakarta 2013.
Juni
Sakit Hati Lalu Sebarkan Video Panas Tunangan
Foto-foto panas seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Kesehatan di Kecamatan Gombong beredar luas di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah beredar luas. Hal ini pun sempat membuat geger masyarakat pada Juni 2014 lalu. Setelah diusut, pelaku yang menyebarluaskan foto dan video panas ini adalah seorang pemuda berinisial IR yang merupakan mantan tunangan korban.
Biadabnya Pemuda Perkosa Ibu dan Adik Kandung
Aksi biadab Muhammad Rozali asal Medan, Sumatera Utara, tak layak ditiru. Pemuda berusia 19 tahun itu tega memperkosa ibu dan adik kandungnya setelah 3 bulan sang ayah meninggal dunia. Akibat kelakuan laknatnya itu, dia hampir tewas diamuk warga yang marah. Rozali pun mendekam di Mapolsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Advertisement
Juli-Agustus
Juli
Ahok Melirik Sang Wakil
Pilpres 2014 rampung digelar. Jokowi, yang kala itu menjabat Gubernur DKI maju sebagai capres, sukses memenangkan pilpres. Posisi Ahok yang jadi wakilnya pun naik pangkat. Sementara kursi yang ditinggalkannya itu menjadi kosong.
Sejak Juli 2014, Ahok sudah melirik sejumlah sosok yang bakal menemaninya. Nama itu di antaranya Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Boy Bernardi Sadikin, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani, dan Mantan Walikota Blitar Djarot Saiful Hidayat. Dari 3 nama itu, Ahok pun memilih Djarot sebagai calon wakilnya. Dan petualangan Ahok mencari sang partner pun berakhir pada 17 Desember 2014, saat ia melantik Djarot di Balaikota, Jakarta.
Bakar Juru Parkir di Monas, Pratu Heri Dipecat
Akibat ulahnya, Anggota TNI AD Pratu Heri harus mengakhiri masa tugas sebelum waktunya alias dipecat. Dia menganiaya Yusri, juru parkir di Monas dengan menyiram bensin dan membakarnya pada 22 Juni 2014 malam. Sang korban pun meninggal dunia lantaran luka bakarnya yang cukup parah.
Pratu Heri dipecat pada Senin 7 Juli 2014 di Pusat Polisi Militer TNI AD. Selain itu, Mahkamah Militer II Jakarta di bawah Mabes TNI juga masih memproses jadwal persidangan untuk Pratu Heri.
Agustus
Bunuh Anak, Ibu Kandung Buang Jasadnya ke Septic Tank
Warga Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru Jember, Jawa Timur dihebohkan terungkapnya kasus pembunuhan sadis yang dilakukan ibu kandung. Adalah Soleha, ibu kandung ini tega menghabisi nyawa Iin, karena kesal putri kandungnya yang mengalami keterbelakangan mental memecahkan piring berisikan makanan.
Pembunuhan sadis itu telah dilakukan Soleha sejak Juli 2012. Kala itu, pelaku memukul kepala korban dengan benda keras hingga tewas. Lantas jasad sang buah hati dibuang ke lubang septic tank. Hingga 8 Agustus 2014, kasus ini baru terbongkar setelah sang suaminya yang baru pulang bekerja dari Malaysia menanyakan keberadaan putrinya. Akibat perbuatannya, Soleha ditahan dan diperiksa intensif oleh polisi.
Ahok Vs PKL Monas
Razia PKL yang digelar Satpol PP di Monas pada 2 Agustus 2014 berujung panjang. Saat itu, anggota Satpol PP diduga melakukan salah tangkap hingga menimbulkan kericuhan. Oknum salah tangkap itu diduga anggota TNI. Tak terima, ia pun melapor ke Mapolesek Gambir, Jakarta Pusat. Akibatnya, salah seorang anggota Satpol PP pun diamankan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok heran anak buahnya ditangkap. Padahal dia tengah menjalankan tugas. Menurutnya, banyak anggotanya juga terluka saat menertibkan PKL. Namun ia tidak melaporkan ke polisi. Karenanya, Ahok ingin melengkapi Satpol PP dengan beberapa senjata untuk melindunginya dari ancaman saat melakukan tugas. "Supaya jelas kita selesaikan masalah Monas ini. Mau berapa tahun?" cetus Ahok di Balaikota, Jakarta, 4 Agustus 2014.
September-Oktober
September
FPI Vs Ahok
Tiap Jumat sepanjang September 2014, ruas jalan Kebon Sirih diserbu oleh massa FPI. Mereka berdemonstrasi menolak pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Massa menilai Ahok tak pantas menjadi DKI 1 lantaran perilakunya yang arogan, kasar, dan tidak bermoral.
Ahok pun santai menyikapi penolakannya oleh FPI. Menurutnya itu bagian dari demokrasi. Yang pasti, Ahok meminta FPI untuk izin kepada polisi tiap akan berdemontrasi. "Kalau mereka teriak-teriak, ya saya dengarkan saja sambil kerja di sini," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, 18 September 2014.
Nasib Tragis Korban Pemerkosaan
Nasib AP sangat tragis. Gadis 13 tahun itu menjadi korban perkosaan 7 kuli bangunan. Ia hamil 3 bulan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Selatan. Selang beberapa hari melapor, gadis kelas 2 SMP itu menjadi korban tabrak lari di dekat rumahnya pada 11 September 2014.
Dia terpental ke aspal. Lukanya parah di kepala. Kritis. Dia kemudian dirawat intensif di RS Sari Asih Ciputat. Janin di perutnya terpaksa diaborsi lantaran kondisinya yang tak memungkinkan. Polisi pun sudah mencokok 5 dari 7 pemuda yang diduga memerkosanya.
Oktober
Video Kekerasan SD Beredar
Video kekerasan murid SD di Sumbar beredar setelah diunggah di Youtube pada 11 Oktober 2014. Dalam durasi hampir 2 menit, terlihat seorang anak perempuan berseragam SD tengah dianiaya teman-temannya. Tak jelas, apa penyebab penganiayaan ini dan siapa sosok serta dimana kekerasan itu terjadi.
Setelah diusut, peristiwa itu terjad di SD trisula Perwari. Pemkot Kota Bukittinggi, Sumbar memanggil Yayasan Perwari dan kepala sekolah tersebut. Kepala Disdik Sumbar, Syamsurizal, mengaku telah memberhentikan guru agama SD tersebut. Guru itu dinilai lalai dalam mengawasi murid-muridnya.
Hina Jokowi, Arsyad Dibui
Diduga menghina Presiden Jokowi, M Arsyad ditangkap polisi pada Rabu 29 Oktober 2014. Dia dikenakan UU ITE Pornografi setelah mengunggah foto editan seronok Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri ke akun Facebook-nya.
Menurut Kabiro Penmas Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, penangkapan ini dilakukan setelah ada laporan dari pengacara sekaligus politisi PDIP, Hendri Yosodiningrat. Setelah merasakan penjara beberapa hari, Arsyad mendapatkan penangguhan penahanan usai orangtuanya meminta maaf kepada Presiden Jokowi di Istana.
Advertisement
November-Desember
November
Terkuak, 'Misteri' Telur Kakek Sinin
Sejak 1998, Kakek Sinin memiliki kebiasan aneh. Pria lanjut usia yang tinggal di Penjaringan Jakarta Utara ini mengaku telah mengeluarkan telur. dari bagian tubuhnya. Sontak kabar ini membuat heboh warga. Terlebih hingg kini, dia mengaku telah mengeluarkan telur hingga mencapai 205 butir.
Dinkes DKI pun memeriksa telur itu di Laboratorium Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan di Bogor, Jawa Barat pada Selasa 18 November 2014. Dengan membandingkan telur ayam dari pasar, pihak Dinkes menyatakan bahwa telur kakek Sinin itu hanyalah telur ayam biasa. Untuk itu, masyarakat diminta tak mempercayainya lagi sebagai manusia yang bisa bertelur.
Penemuan Mayat Tersumpal Celana Dalam
Jasad Dian Dwi Puryani ditemukan mengenaskan di tengah hutan Wisata Tinjomoyo, Kecamatan Gunungpati Semarang, Jateng. Saat ditemukan pada Selasa 11 November 2014 sore, mulutnya tersumpal celana dalam dan lehernya terikat BH.
Polisi memeriksa seluruh keluarga Dian, termasuk suaminya, Lilik, yang sudah pisah ranjang. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya unsur pidana dari sang suami. Kerabat lain, termasuk ayah Dian juga ikut diperiksa. Sang pembunuh pun hingga kini masih menjadi misteri. Jenazah Dian dikebumikan di pemakaman Gedong Minong, Semararang Kamis 13 November 2014.
Desember
Gubernur DKI Tandingan
Tak setuju Ahok menjadi Gubernur DKI, Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) yang terdiri dari sejumlah ormas Islam membentuk Presidium Penyelamat Jakarta. Tak tanggung-tanggung, presidium langsung melantik gubernur tandingan bernama Fakhrurrozy. Sang Gubernur menilai pengangkatannya berlangsung konstitusional lantaran dipilih lebih dari 40 ribu suara yang hadir saat aksi demonstrasi menentang Gubernur DKI Jakarta Ahok, di depan DPRD dan Balaikota Jakarta, pada Senin 1 Desember 2014.
Rampok dalam Taksi
Perampokan dalam taksi dialami RP. Pada 1 Desember 2014, karyawati itu pulang malam dari kantornya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Menggunakan taksi putih ternama di Ibukota. Di tengah jalan, tiba-tiba muncul seseorang dari jok belakang. Pria itu menjebol kursi dan langsung menodongkan pisau sambil meminta barang berharga RP.
Ponsel iPhone 5S, laptop, kalung emas, serta kartu ATM digasak. Ia juga dipaksa mencairkan uang tunai dari ATM miliknya di sebuah minimarket di Jl Ciniru, Jakarta Selatan. Setelah menggasak korbannya, perampok menurunkan RP di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia pun melaporkan kejadian itu kepolisi hingga pelaku dan taksinya ditangkap.
Lihat motion graphics Kaleidoskop News Metro dan Kriminal 2014 di sini.