Liputan6.com, Los Angeles Kelihatannya studio film Sony Pictures kalah oleh hacker yang tak ingin The Interview beredar. Namun, kata pengacara Sony Pictures, pihaknya belum kalah.
Persoalan Sony Pictures melawan pembobol jaringan sistem komputer bahkan ikut menyita perhatian Presiden AS Barack Obama. Sang presiden mengatakan keputusan Sony membatalkan merilis The Interview pada 25 Desember ini sebuah "langkah yang salah."
Advertisement
Pihak Sony kemudian menanggapi komentar Obama dengan memberi komentar balik yang intinya presiden tak mengerti situasi sesungguhnya.
Dikutip The Daily Beast, Minggu (21/12/2014), kali ini pengacara Sony Pictures yang angkat bicara. "Sony hanya menunda peredaran film (The Interview) ini," kata David Boies,pengacara Sony Pictures.
Keputusan Sony datang setelah jaringan bioskop-bioskop besar di AS memilih tak mau memutar The Interview akibat diancam hacker. Kelompok jaringan pembobol komputer tak ingin The Interview, film komedi yang menceritakan upaya pembunuhan atas pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ditonton khalayak.
"Sony sudah dan akan terus berjuang agar film ini bisa beredar. Dan filmnya pasti akan beredar," kata Boies. Lantas, bagaimana mengedarkan The Interview bila tak ada jaringan bioskop yang bersedia memutar?
Pihak Sony sendiri pun belum menemukan solusinya. "Bagaimana akan diedarkan, saya rasa belum ada yang tahu, tapi pasti beredar," kata Boies lagi.
Saat ini Sony Pictures sedang memikirkan berbagai pilihan pola distribusi, apa akan lewat video on demand (VOD) atau tidak. (Ade)