Faisal Basri Sarankan Hapus Premium

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

oleh Liputan6 diperbarui 22 Des 2014, 16:18 WIB
Faisal Basri Sarankan Hapus Premium
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/herman Zakharia)
Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/herman Zakharia)
Faisal Basri mempresentasikan rekomendasinya untuk menghentikan impor BBM jenis Ron 88 atau premium saat konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/herman Zakharia)
Tim Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasikan kepada pemerintah untuk segera beralih dari bensin RON 88 ke Mogas 92 atau setara dengan Pertamax, Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/herman Zakharia)
Rekomendasi tersebut ditujukan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tidak selalu berubah setiap tahunnya, Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/herman Zakharia)

Jakarta
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, Faisal Basri saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/herman Zakharia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya