Pertamina Siap Hilangkan Premium dari Pasaran

Namun Pertamina meminta penghapusan premium harus dilakukan secara bertahap.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Des 2014, 13:15 WIB
Namun menurut Pertamina hal itu bukan karena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melainkan pengaturan kuota yang mulai diberlakukan Pertamina, Jakarta, Rabu (27/8/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan siap menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Ron 88 atau premium, jika pemerintah menyetujui rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi.

"Jika pemerintah menerima Rekomendasi tersebut  maka Pertamina akan  mendukung ," kata Direktur Marketing and Trading Pertamina Ahmad Bambang, di Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Namun Ahmad mengatakan, penghapusan premium harus dilakukan secara bertahap. Sesuai dengan rekomendasi tim yang dipimpin oleh Faisal Basri tersebut.

"Jika saat ini Premium langsung dihentikan, memang Pertamina belum siap," tuturnya.

Menurut Ahmad,  saat ini produksi kilang Pertamina untuk Ron 92 hanya 200 ribu barel per bulan sedangkan produksi  Naphta lebih dari 3,5 juta barel per bulan.

Jika Ron 88 dihapus, maka Pertamina harus mengolah lagi Naphta tersebut agar menjadi RON 92 bahkan lebih, hal tersebut sedang disiapkan Pertamina.

"Yang disiapkan Pertamina melalui proses di kilang  serta menyiapkan infrastruktur lainnya," pungkasnya. (Pew/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya