Liputan6.com, Jakarta- Atap merupakan salah satu bagian terpenting dari rumah. Atap yang bermasalah atau rusak, tentu dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam rumah.
Ada tujuh masalah yang sering terjadi pada atap rumah. Berikut ini ketujuh masalah tersebut sebagaimana dikutip melalui Rumah.com, berikut bagaimana cara menanganinya:
Advertisement
1. Atap Terlalu Landai
Faktor kemiringan atap harus diperhatikan, agar air yang jatuh dapat segera mengalir. Atap yang landai menyebabkan air lambat turun dan lambat laun akan berkumpul dalam beton dan merembes.
Cara perbaikinya, desain atap harus mengikuti syarat kemiringan yang ideal yaitu 30 – 40 derajat. Ukuran kemiringan ini adalah batas ideal bagi rangka atap agar bisa memegang penutup atap dengan baik sehingga air bisa segera dicurahkan ke tanah. Sebaliknya, atap yang curam dapat membuat genteng merosot.
2. Atap Bocor
Atap perlu diperiksa dan dipelihara setidaknya setahun sekali. Perhatikan setiap bubungan, pertemuan bentuk atap, dan talang. Perubahan cuaca—terutama cuaca ekstrem—bisa membuat genteng mudah pecah dan semen pada bubungan retak. Untuk itu, lapisi sambungan genteng, bubungan, dan talang dengan waterproofing.
3. Rangka Atap Keropos
Penyebab keroposnya rangka atap bermacam-macam, misalnya rembesan air yang menetes dari sela-sela genteng dan talang. Mengganti keseluruhan rangka atap harus dilakukan jika kerusakannya parah, misalnya kuda-kuda atau sebagian besar kaso keropos. Namun, jika kerusakan hanya sebagian kecil kaso dan reng, Anda bisa memperbaiki bagian yang rusak saja.
4. Genteng Merosot
Umumnya genteng tanah liat dirancang untuk sudut 27,5 - 40 derajat. Apabila sudut pemasangan tidak pas, akan menjadi jalan masuk air. Sementara, celah-celah genteng dibuat untuk mengantisipasi pemuaian keping genteng, sekaligus sebagai ventilasi udara.
Sebaiknya, sudut atap dibuat landai dengan sudut lebih lebar dari 40 derajat. Setiap kepingan genteng pun sebaiknya dipaku ke reng yang berada tepat di bawahnya agar tidak mudah melorot.
5. Bubungan Retak
Retak bubungan terjadi karena perubahan cuaca. Cara mengatasinya, minimalkan sambungan atap seperti penggunaan bubungan dan jurai. Ukuran bubungan atau jurai jangan terlalu tinggi karena akan menimbulkan celah yang mengundang air. Cara lainnya, aplikasikan lembaran khusus yang tahan air, lunak, dan lentur di atas permukaan bubungan.
6. Retak Rambut pada Dak Beton
Perubahan panas dan dingin secara terus menerus akan membuat dak beton retak halus. Namun, retak sekecil apapun pasti membuat air masuk.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memerhatikan komposisi campuran beton dan proses pengecoran, karena dua hal ini sangat menentukan kualitas beton. Jika keretakan sudah terjadi, gunakan waterproofing pada seluruh permukaan atap.
7. Suhu Panas pada Loteng
Suhu panas dalam loteng dapat direduksi dengan ventilasi silang. Anda dapat memodifikasi lubang angin dan membuat rongga di bawah genteng.