Liputan6.com, Jakarta Sejak didiagnosis kanker lidah pada 6 Januari lalu, Emma Gilhespy (28) selalu berupaya untuk melawan penyakitnya. Dua macam operasi dijalani termasuk ketika bagian lidahnya harus diangkat pada Februari. Tapi sayang, upaya Grace tidak berhasil karena kanker telah menyebar di mulut dan tidak bisa disembuhkan.
Yang memilukan, seperti diberitakan Dailymail, Jumat (26/12/2014) ,Grace yang bukan perokok ini divonis tidak akan bertahan hidup tak lama setelah dia bertunangan. Hingga akhirnya Grace menikah, suami Michael masih tetap mendampinginya.
"Istri saya tidak pernah mengeluhkan penyakitnya dan tetap positif sampai akhir. Kami memutuskan menikah untuk masa depan. Kami juga sudah membicarakan untuk membeli rumah dan memiliki anak. Dia benar-benar ingin pergi ke Venesia, dan kami juga berencana untuk pergi ke Lapland. Jadi ketika dia meninggal 12 jam setelah kami menikah, saya tidak akan pernah melupakan itu," kenang Michael.
Advertisement
Kanker lidah sendiri adalah jenis kanker langka yang mulanya seperti sariawan. Namun gejala kanker jenis ini membuat saraf di mulut lemah sehingga mereka yang mengalaminya dapat menderita sakit tenggorokan, nyeri saat menelan atau mati rasa di mulut.
Tidak diketahui apa yang menyebabkan kanker jenis ini, tapi minum alkohol dan merokok dikatakan faktor yang paling berisiko. Pengobatan kanker lidah umumnya seperti pengobatan kanker lain, dapat mencakup radioterapi, kemoterapi atau operasi atau kombinasi dari perawatan ini.