Liputan6.com, New York - Menjelang akhir tahun, banyak bonus keluar dari perusahaan, termasuk, bonus untuk para eksekutif perusahaan. Seperti pada umumnya, jika diberikan bonus maka hal yang biasanya dilakukan adalah menerimanya. Tetapi tidak begitu dengan CEO yang satu ini.
Dilansir dari Business Insider pada Jumat (26/12/2014), CEO Plub Creek Timber Co., Rick Holley, mengembalikan bonus berupa 44.445 unit saham terbatas senilai US$ 2 juta atau sekitar Rp 25 miliar (Kurs: Rp 12.468/US$).
Advertisement
Menurut Holley, dirinya mengembalikan bonus tersebut karena merasa tidak pantas menerimanya.
"Saya mengembalikan unit saham terbatas karena tidak percaya bahwa saya patut untuk menerima hadiah tersebut kecuali pemegang saham perusahaan melihat peningkatan hasil investasi mereka," kata Holley.
Memang, seperti yang diamati oleh Dan Primack dalam majalah Fortune, perusahaan kayu ini mendapatkan pemasukan yang statis dalam dua tahun terakhir, dengan laba bersih diperkitaran turun tahun ini.
"Sulit untuk mengingat kapan terakhir kali seorang CEO secara sukarela menyerahkan saham sebagai tanda minta maaf kepada investor mereka," kata Primack.
Sebelumnya, hal yang serupa pernah juga terjadi di beberapa perusahaan. Bahkan, ada yang malah memberikan bonusnya ke para pekerja.
Yuanqing sebagai CEO Lenovo misalnya, pada tahun 2013 dirinya pernah memberikan US$ 3,25 juta dari bonusnya untuk para pekerja karena selama dua tahun berturut-turut berhasil mencatatkan rekor penjualan.
Pada tahun yang sama, Next CEO Lord Wolfson memberikan US$ 3,7 juta bonusnya untuk para pekerja sebagai bentuk terimakasih dan penghargaan dari perusahaan atas kerja keras dan komitmen yang telah pekerja berikan ke perusahaan. (Rio/Ndw)