Restoran Muslim Sajikan Makan Gratis untuk Tunawisma Saat Natal

Usman Masjid membuka pintu restorannya lebar-lebar untuk para tunawisma yang ingin merayakan Natal. Gratis.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 24 Des 2014, 21:49 WIB
Ilustrasi

Liputan6.com, London - Bagi umat Nasrani, Natal menjadi momentum berdoa dan berkumpul bersama keluarga. Namun, tak semua orang beruntung bisa merayakannya. Para tunawisma misalnya, seringkali mereka terpaksa menggelandang di tengah udara dingin, tak jarang dengan perut lapar.

Natal, juga saat untuk berbagi kasih. Tak hanya bagi pemeluk Kristiani. Seorang warga muslim Inggris, misalnya, meski tak merayakan kelahiran Yesus Kristus, juga tak mau ketinggalan. Ia membuka pintu restorannya lebar-lebar untuk para tunawisma yang ingin merayakan hari besar itu. Boleh makan gratis sepuasnya!

"Saya seorang muslim,  tidak merayakan Natal. Tapi aku ingin membantu mereka yang kurang beruntung agar bisa merayakan Natal," ujar Usman Masjid, sang pemilik Restoran The Grill yang berlokasi di Buckingham Street, kepada Mix96.co.uk yang dikutip Liputan6.com, Rabu (24/12/2014).

Menyayangi sesama manusia adalah hal universal. Menurut dia, menolong orang lain tak harus memandang latar belakang. Siapa pun berhak mendapatkan bantuan. Perbedaan keyakinan bukanlah rintangan. "Tak peduli dari mana mereka, dan latar belakangnya, saya hanya ingin membantu," kata Majid.

Selain memberikan makan secara cuma-cuma dan menyediakan restorannya sebagai tempat merayakan Natal, Majid juga memberikan bantuan pakaian dan memberikan pelayanan potong rambut gratis.

"Kami memang tidak akan bisa mengubah hidup para tunawisma menjadi lebih baik ke depannya, tapi setidaknya selama 8 atau 9 jam, saya bisa membantu mereka merayakan Hari Natal," ungkap Majid.

Diharapkan, Hari Natal juga menjadi momen perdamaian antar umat beragama. Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus menyerukan perdamaian di dunia, terutama di Timur Tengah, yang saat ini masih bergolak.

Dalam suratnya, Paus menyatakan keprihatinannya atas penderitaan yang terus dialami banyak warga di Timur Tengah akibat perang dan guncangan kelompok militan. "Pelecehan, kekerasan, dan tindakan yang tak berprikemanusiaan masih merajalela," ujar Paus, seperti dimuat situs Vatican Today. (Riz/Ein)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya