Dede Yeti, Jadi TKI untuk Bayar Utang

Dede Yeti merupakan TKI asal Kabupaten Lebak, Banten yang koma selama 6 bulan koma di Rumah Sakit King Abdul Azis, Arab Saudi.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 25 Des 2014, 08:14 WIB
Suami TKW Dede Yeti, Maman Supratman, berharap istrinya bisa dipulangkan untuk dirawat (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Lebak - Dede Yeti, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Lebak, Banten bekerja di Arab Saudi untuk membayar utang dari rentenir yang mencapai ratusan juta rupiah.

"Tadinya cuma pinjam Rp 50 juta, sekarang kenanya Rp 170 juta," kata sang suami, Maman Supratman di kediamannya, Lebak, Banten, Kamis (25/12/2014).

Dede Yeti merupakan TKI asal Kampung Pasir Pulo, RT 01/06, Kelurahan Cijoro, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak yang koma selama enam bulan di Rumah Sakit King Abdul Azis, Arab Saudi. Ia terpaksa pergi ke negeri kaya minyak tersebut untuk menebus rumahnya yang kini surat-suratnya berada di tangan rentenir.

"Sebenarnya di sini ada masalah, rumah ini saja sudah punya orang. Kalau ini di ambil, nggak tahu mau ke mana. Kejebak rentenir. Berangkat ke sana mau bayar utang tadinya," terang Maman.

Menurut Maman, majikan Dede Yeti sangat baik karena gaji sang istri selalu dibayar tepat waktu dan tak pernah main kasar. Bahkan, ketika sang istri mengalami kecelakaan akibat terjatuh dari tangga lantai dua saat bekerja, sang majikan yang membawanya.

"Yang bawa ke rumah sakit majikannya, untuk biaya pengobatan saya sendiri nggak tahu dari mana," keluh Maman.

Dede Yeti mengalami koma selama enam bulan di RS King Abdul Azis karena mengalami pendarahan di kepala setelah terjatuh dari tangga lantai dua saat bekerja di rumah majikannya.

Kini, keluarga kebingungan mencari biaya untuk memulangkan penyumbang devisa negara tersebut karena tak memiliki biaya. TKI tersebut bisa dipulangkan jika keluarga memiliki biaya sebesar Rp 75 juta. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya