Liputan6.com, Taipei - Perusahaan penyedia layanan taksi secara online, Uber, sepertinya begitu erat dengan masalah khas transportasi umum di tiap negara yang mereka sambangi. Setelah sebelumnya pemerintah India melarang peredaran taksi Uber, hal yang sama kini diberlakukan oleh pemerintah Taiwan.
Seperti dilansir dari Autoblog, Kamis (25/12/2014), Pemerintah Taiwan melalui Menteri Transportasi akan melarang peredaran taksi Uber karena dianggap beroperasi secara ilegal. Otoritas setempat pun kerap menjatuhkan sanksi tilang kepada para pengemudi taksi Uber akibat beroperasi secara ilegal.
"Model bisnis yang mereka gunakan adalah ilegal. Uber tidak memiliki izin layanan transportasi seperti yang mereka lakukan ketika beroperasi," ungkap Menteri Transportasi Taiwan, Yeh Kuang-shih.
Diketahui, otoritas setempat hingga saat ini telah menjatuhkan denda tilang lebih dari 60 kali kepada pengemudi taksi Uber dan 30 kali denda kepada perusahaan tersebut yang total mencapai US$ 81 ribu.
Ke depan, pihak otoritas setempat tak hanya menjatuhkan denda tilang kepada para pengemudi taksi Uber, tetapi juga akan mencabut SIM mereka selama dua bulan.
Menurut laporan, Kementerian Transportasi Taiwan tengah bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi negara tersebut guna mematikan jaringan Uber dan menghentikan seluruh operasi perusahaan taksi berbasis aplikasi tersebut.
Taiwan sendiri adalah negara ketiga di Asia yang melakukan pembekuan terhadap layanan taksi Uber. Sebelum dibekukan di Taiwan, Uber telah dilarang beroperasi di India akibat insiden pemerkosaan yang dilakukan oleh pengemudi taksinya.
Taiwan Jadi Negara Asia Ketiga yang Bekukan Layanan Taksi Uber
Kementerian Transportasi Taiwan membekukan layanan taksi Uber akibat tidak memiliki izin resmi.
diperbarui 27 Des 2014, 14:30 WIBKementerian Transportasi Taiwan membekukan layanan taksi Uber akibat tidak memiliki izin resmi.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Faktor Penyebab Kegagalan Timnas Indonesia di Fase Grup Piala AFF 2024, Penyerang Kurang Tajam
Taruna Akademi Angkatan Laut Raih 3 Medali Emas di Ajang NASPO & I2ASPO 2024
Industri Game Indonesia Masuk Era Keemasan, Ini Buktinya
Masih Relevankah Penyelenggaraan Kompetisi Bikini di Ajang Kontes Kecantikan untuk Pemberdayaan Perempuan?
Benarkah Tidak Boleh Sholat saat Adzan Masih Berkumandang? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Rafael Struick Dapat Banyak Kritik Selama Dukung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, STY Beri Pembelaan
VIDEO: Iklim dan Minimnya Pekebun Muda Menekan Pasokan Pohon Natal
Timnas Indonesia Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024, Erick Thohir Akan Evaluasi Kinerja Shin Tae-yong
Pelajaran Berharga dari Kekalahan Timnas Indonesia Lawan Filipina, Disiplin dan Mentalitas Jadi Kunci
Harga Kripto 22 Desember 2024: Bitcoin Cs Kembali Terkoreksi
Koridor 1 Transjakarta Rute Blok M-Kota Terancam Dihapus, Ini Penyebabnya
Media Vietnam Sebut Kartu Merah Muhammad Ferrari Jadi Faktor Kunci Perubahan Permainan Timnas Indonesia