7 Pembunuhan Sadis Sepanjang 2014

Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga masalah uang.

oleh Ahmad Romadoni Hanz Jimenez SalimMoch Harun Syah diperbarui 26 Des 2014, 16:00 WIB
Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga uang.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan selalu mewarnai pemberitaan dari tahun ke tahun. Sepanjang 2014 tidak sedikit kasus pembunuhan sadis yang menggemparkan publik terjadi. Bahkan pada tahun ini pembunuhan sadis tersebut dialami WNI yang berada di luar negeri.

Sebut saja kasus Mayang Prasetyo, transgender asli Palembang, Sumatera Selatan ini dibunuh dan dimutilasi suaminya Marcus Peter Volke di apartemennya Teneriffe, Queenslan, Australia. Ada juga kasus pembunuhan yang tak kalah sadis yang dialami 2 TKI di Hong Kong, yakni Sumarti Ningsih asal Cilacap dan Jesse Lorena alias Seneng Mujiasih asal Sulawesi.

Kasus pembunuhan lainnya seperti kasus pembunuhan mahasiswi cantik Ade Sara Angelina Suroto yang dibunuh mantan kekasih dan temannya. Sebelum akhirnya tewas, Ade Sara sempat disiksa di dalam mobil.

Ada juga kasus pembunuhan Dian Dwi Puryani, yang mayatnya ditemukan di tengah hutan Wisata Tinjomoyo, Semarang, Jateng. Saat ditemukan pada Selasa 11 November 2014 sore, mulutnya tersumpal pakaian dalam, begitu juga kedua tangannya pun terikat pakaian dalam.

Ingin tahu lebih lengkap kasus-kasus pembunuhan sadis tersebut, berikut ringkasan 7 pembunuhan sadis sepanjang 2014:


Pembunuhan Ade Sara

Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga masalah uang.

1. Pembunuhan Ade Sara

Pasangan kekasih, Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19) alias Sifa telah divonis hukuman 20 tahun bui setelah terbukti terlibat dalam pembunuhan keji terhadap Ade Sara. Namun sebelum semuanya terungkap di meja persidangan, keduanya tampil tanpa cela. Jejak mereka tak mencurigakan.

Keduanya bahkan menuliskan ucapan dukacita atas kepergian Ade Sara pada usianya yang terbilang muda, 19 tahun, lewat akun Twitter masing-masing. Begitu kecurigaan mengarah kepada mereka, Hafitd dan Syifa menjadi bahan bully-an dan dicemooh.

Gadis bernama lengkap Ade Sara Angelina Suroto itu jasadnya ditemukan di bawah kolong jembatan di ruas Tol Bekasi pada Maret 2014 lalu. Penyelidikan kasus kematiannya mencengangkan. Ade Sara dibunuh oleh mantan pacar dan temannya. Detik-detik terakhir kematian Ade Sara sempat disetrum, mulutnya disumpal koran dan lehernya dijerat tali tas hingga tewas.


TNI Bakar Juru Parkir Monas

Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga masalah uang.

2. TNI Bakar Juru Parkir Monas

Prajurit Satu (Pratu) Heri, 40 tahun yang terindikasi menggunakan narkoba merupakan Tamtama Detasemen Markas Pusat Polisi Militer TNI AD yang terbukti membakar Tengku Yusri, juru parkir di Monumen Nasional. Akibat ulahnya, Pratu Heri harus mengakhiri masa tugas sebelum waktunya alias dipecat.

Pratu Heri menganiaya Yusri, juru parkir di Monas dengan menyiram bensin dan membakarnya pada 22 Juni 2014 malam. Sang korban pun meninggal dunia lantaran luka bakarnya yang cukup parah. Pembakaran dilakukan lantaran Pratu Heri meminta 'jatah preman' Rp 200 ribu, tapi hanya diberi Rp 50 ribu.

Pratu Heri dipecat pada Senin 7 Juli 2014 di Pusat Polisi Militer TNI AD. Selain itu, Mahkamah Militer II Jakarta di bawah Mabes TNI juga masih memproses jadwal persidangan untuk Pratu Heri dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara.


Ibu Kandung Buang Jasad Anak ke Septic Tank

Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga masalah uang.

3. Ibu Kandung Buang Jasad Anak ke Septic Tank

Warga Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru Jember, Jawa Timur dihebohkan terungkapnya kasus pembunuhan sadis yang dilakukan ibu kandung. Adalah Soleha, ibu kandung ini tega menghabisi nyawa Iin, karena kesal putri kandungnya yang mengalami keterbelakangan mental memecahkan piring berisikan makanan.

Pembunuhan sadis itu telah dilakukan Soleha sejak Juli 2012. Kala itu, pelaku memukul kepala korban dengan benda keras hingga tewas. Lantas jasad sang buah hati dibuang ke lubang septic tank. Hingga 8 Agustus 2014, kasus ini baru terbongkar setelah sang suaminya yang baru pulang bekerja dari Malaysia menanyakan keberadaan putrinya. Akibat perbuatannya, Soleha terancam hukuman 15 tahun penjara.


Mayat Tersumpal Pakaian Dalam

Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga masalah uang.

4. Mayat Tersumpal Pakaian Dalam

Jasad Dian Dwi Puryani ditemukan mengenaskan di tengah hutan Wisata Tinjomoyo, Kecamatan Gunungpati Semarang, Jateng. Saat ditemukan pada Selasa 11 November 2014 sore, mulutnya tersumpal pakaian dalam, begitu juga lehernya, pun terikat pakaian dalam.

Saat ditemukan seorang pencari rumput bernama Rohmat itu, tangan Dian juga diikat kuncir rambut, dan korban tidak memakai celana. Ada bercak darah yang diduga adalah darah menstruasi karena ditemukan juga pembalut di lokasi. Hingga kini pembunuh ibu dua anak berumur 30 tahun itu masih misteri.

Polisi memeriksa seluruh keluarga Dian, termasuk suaminya, Lilik, yang sudah pisah ranjang. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya unsur pidana dari sang suami. Kerabat lain, termasuk ayah Dian juga ikut diperiksa. Jenazah Dian dikebumikan di pemakaman Gedong Minong, Semararang Kamis 13 November 2014.


WNI 'Ladyboy' Mayang Prasetyo di Australia

Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga masalah uang.

5. WNI 'Ladyboy' Mayang Prasetyo di Australia

Mayang Prasetyo (27), WNI asal Lampung yang tewas dimutilasi suaminya Marcus Peter Volke di apartemennya Teneriffe, Queenslan, Australia sebagian tubuhnya ditemukan tak jauh dari apartemen mereka Sabtu 4 Oktober 2014. Sebagian lainnya ada di dalam panci yang sedang dimasak sang suami. Marcus, juga ditemukan tewas di tong sampah tidak jauh dari apartemen usai membunuh kekasihnya itu.

Sebagian misteri transgender bernama asli Febri Andriasyah itu terungkap, setelah mantan kekasihnya yang berprofesi sebagai penjual tahu Iwan Agus [Prasetyo]( 2116606 "") (31) ditangkap Polrestabes Semarang, karena melakukan penjambretan pada Kamis 27 November. Penjahat jalanan yang sudah beraksi sebanyak 12 kali itu mengaku, Mayang selingkuh dengan Marcus, hingga hubungan mereka pun putus dan Prasetyo memilih kembali ke Semarang. Sebagai tanda pernah menjalin hubungan asmara, keduanya menato nama masing-masing di tubuhnya.


Pembunuhan 2 WNI di Hong Kong

Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga masalah uang.

6. Pembunuhan 2 WNI di Hong Kong

Kabar mengejutkan kembali datang dari 2 WNI yang ditemukan tewas di sebuah apartemen milik Rurik George Caton Jutting, seorang bankir asal Inggris di Wan Chai, Hongkong. 2 WNI tersebut yakni Sumarti Ningsih asal Cilacap dan Jesse Lorena alias Seneng Mujiasih asal Sulawesi.

Jesse awalnya ditemukan hidup di apartemen Jutting dengan luka tikaman di leher dan bokongnya, namun dia meninggal tak lama kemudian di lokasi kejadian. Sementara, jenazah Sumarti Ningsih ditemukan dalam koper balkon apartemen milik Jutting pada Sabtu 1 November 2014. Wanita nahas itu diduga sudah tewas beberapa hari sebelumnya.

Hingga kini Rurik Jutting masih menjalani proses persidangan di Hong Kong. Ayah Sumarti berharap, pembunuh anaknya itu diberi hukuman mati.


Mayat dalam Mobil di Bandara Soetta

Umumnya pembunuhan sepanjang 2014 bermotif asmara, rumah tangga hingga masalah uang.

7. Mayat dalam Mobil di Bandara Soetta

Sri Wahyuni, ibu 2 anak tewas dengan tragis. Jasadnya ditemukan membusuk di dalam mobil Honda Freed bernomor polisi B 136 SRI yang terparkir di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta pada 19 November 2014 pagi. Saat ditemukan, wajah wanita berumur 42 tahun itu hampir sulit dikenali karena kulitnya sudah mulai pecah.

Polisi sempat kehilangan jejak sang pembunuh beberapa hari. Namun polisi akhirnya menangkap teman dekat Sri, Jean Alter Huliselan (JAH) di Nabire, Papua. Belakangan diketahui, JAH membunuh dengan cara mencekik leher Sri dalam mobil di Taman Brawijaya, Jakarta Selatan. Motif pembunuhan ini diduga lantaran Sri cemburu karena JAH menolong teman perempuannya saat mabuk, hingga berujung cekcok.

Identitas jenazah Sri terungkap berkat kedatangan pria yang mengaku suaminya bernama Yan Arief Siregar, saat mendatangi jenazah di RSCM. Yan mengaku, Sri pergi sejak Jumat 14 November 2014. Saat itu, Sri mengatakan ingin makan malam bersama anak-anaknya. (Rmn/Mut)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya