Liputan6.com, Bandung - Banjir luapan Sungai Citarum di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mulai surut. Hal itu disampaikan Marlan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung.
"Berdasarkan pemantauan permukaan air ada penurunan sekitar 1 meter, kami berharap curah hujan tidak terlalu besar di daerah hulu Citarum," kata Marlan di Posko Bencana Banjir Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (26/12/2014).
Menurut Marlan, penurunan debit air cukup signifikan terhadap genangan di jalan raya yang menghubungkan Baleendah-Bojongsoang yang sudah tidak tergenang. "Genangan tinggal sedikit, mudah-mudahan hari ini tidak naik lagi," kata Marlan.
Sedangkan Jalan Raya Baleendah-Dayeuhkolot masih tetap terputus karena tergenang setinggi lebih dari 1 meter.
Meski demikian, jumlah rumah yang terendam masih tetap yakni sebanyak 36 ribu unit, dengan 12.500 jiwa terpaksa mengungsi karena rumahnya sudah tersapu air setinggi lebih dari 2 meter. "Ketinggian air terakhir 3,10 meter di daerah Andir dan Cieunteung. Ada penyusutan hari ini, diharapkan terus surut," kata Marlan.
Namun demikian sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing, khususnya yang memiliki lantai dua.
"Memang cukup sulit untuk memastikan bantuan tersalurkan. Kita tempatkan posko dapur umum di sejumlah titik. sebagian pengungsi mendirikan posko dapur umum dan kami memasok bahan pokoknya ke lokasi," kata Marlan.
Ia menyebutkan, banyaknya warga yang bertahan di rumah masing-masing karena menganggap banjir itu menjadi rutinitas setiap tahun, meski tahun ini puncaknya akan terjadi hingga Januari 2015.
"Kami tidak bisa memaksa mereka mengungsi karena sudah menganggap banjir biasa, namun kami tetap pantau. Bila air terus meningkat mereka akan dijemput," kata dia.
Sementara itu, sebanyak 400 relawan dikerahkan untuk membantu para pengungsi, baik dalam mendistribusikan bantuan maupun dapur umum.
Jumlah bantuan personel dari Polri dan TNI ditambah karena luasan banjir terus meningkat, selain untuk membawa warga dengan rakit dan perahu karet juga menjaga keamanan.
"Penanganan tak hanya saat ada banjir juga pascabanjir. Biasanya gangguan penyakit terjadi pascabanjir, saat ini pun jumlah pasien yang berobat ke posko meningkat," kata Marlan.
Banjir selain merendam permukiman penduduk, pasar dan fasilitas umum, juga merendam Markas Yon 3 Zipur Yudha Wyogrha Dayeuhkolot. (Ant/Ado)
Banjir di Kabupaten Bandung Mulai Surut
Penurunan debit air cukup signifikan terhadap genangan di jalan raya yang menghubungkan Baleendah-Bojongsoang yang sudah tidak tergenang.
diperbarui 26 Des 2014, 13:32 WIB(Liputan 6 TV)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Model Baju Wanita Batik Kombinasi Polos dan Tips Memilihnya yang Tepat
Libur Akhir Tahun, Pj Gubernur Jabar Minta Satpol PP-Saber Jaga Titik Rawan Pungli di Obyek Wisata
Terkuak, Ada Jasad Misterius dari Ruang Roda Pesawat United Airlines di Hawaii
Mahfud Md: Vonis Harvey Moeis Tak Logis, Menyentak Rasa Keadilan
5 Makanan Super untuk Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Asal Usul Mallanca, Tradisi Adu Betis dari Bone Sulawesi Selatan
7 Doa Mencari Rezeki yang Mustajab Beserta Latin dan Artinya
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus PPDS Undip Aulia Risma, Kemenkes: Kami Serahkan ke Kepolisian
Mahfud MD Kritik Vonis 6,5 Tahun Penjara Harvey Moeis: Tidak Logis dan Menyentak Rasa Keadilan
Potret Pangeran Mateen Liburan Bareng Anisha Rosnah di London Sebelum Temui Raja Charles III
Pendidikan Inklusif dan Pembangunan Berkelanjutan Jadi Dua Isu Penting yang Disoroti Pegiat Yogyakarta
VIDEO: Kaleidoskop Showbiz: Deretan Konser Internasional di Indonesia dari Kpop hingga Band Metal Sepanjang 2024