Liputan6.com, Burnley - Liverpool tengah mencoba bangkit setelah kalah 0-3 dari Manchester United pada 14 Desember silam. Setidaknya ini diperlihatkan pasukan Brendan Rodgers pada dua laga berikutnya. Menghadapi Bournemouth di ajang Piala Liga Inggris, The Reds menang 3-1. Setelah itu, Steven Gerrard dan kawan menahan imbang Arsenal 2-2 dalam lanjutan Liga Premier Inggris di Anfield, akhir pekan lalu.
Dua hasil laga tersebut membuat Liverpool lebih percaya diri saat menghadapi Burnley pada Boxing Day di Turn Moor, Jumat (26/12/2014) pukul 22.00 WIB. Target menang pun diusung Rodgers agar timnya bisa kembali ada di papan tengah klasemen. Sementara untuk Burnley, laga ini merupakan kesempatan untuk keluar dari zona degradasi.
Namun, tidak mudah bagi Liverpool untuk meraih kemenangan. Pasalnya, Burnley boleh dibilang sulit dikalahkan jika bermain di kandang. Sejauh ini, baru Chelsea, West Ham United, dan Everton yang bisa mengalahkan Burnley di depan suporternya sendiri. Enam pertandingan lainnya berakhir empat kali imbang dan dua kemenangan.
Baik Burnley dan Liverpool memiliki masalah yang sama di musim ini, kurang tajamnya lini depan. Dijualnya Luis Suarez ke Barcelona dan cedera panjang yang menimpa Daniel Sturridge membuat lini serang Liverpool tak setajam musim lalu. Kehadiran Mario Balotelli dan Rikcie Lambert belum bisa menggantikan peran kedua pemain itu. Sementara di kubu Burnley, hingga pekan ke-17, tim besutan Sean Dyche baru mencetak 12 gol.
Terakhir kali, kedua tim bertemu pada ajang Liga Premier Inggris musim 2009-2010. Saat itu, Liverpool menang telak dengan skor 4-0 baik di laga tandang maupun kandang. Akankah Liverpool mengulang prestasi itu lagi? Jawabannya baru terlihat nanti malam.
Baca juga:
Advertisement
Ronaldo Pemain Terbaik 2014 Versi The Guardian
Manchester United vs Newcastle: Hebat Mana, Rooney atau Cisse?