Liputan6.com, Banda Aceh - Namanya Muhammad Rizal, anak bungsu dari 5 bersaudara berusia 10 tahun ini hidup di Gampong Lampageu, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah dari tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (27/12/2014), kampung yang berada hanya 500 meter dari bibir pantai ini dipenuhi seluruhnya oleh warga korban tsunami yang sudah memulai hidup baru kembali.
Lain dengan Rizal, ia justru baru memulai hidup saat bencana maha dahsyat tersebut melanda Aceh Besar. Ya, Rizal lahir di saat orangtuanya berlindung di dalam hutan di pegunungan sekitar, lari dari gelombang tsunami.
Muhammad Rizal lahir di tengah ketiadaan harapan untuk bertahan hidup dari bencana tsunami. Perawatan kesehatan dan bantuan baru dirasakan ketika akhirnya tim penyelamat masuk ke Gampong Lampageu, 5 hari kemudian.
Di kampung ini masyarakat kembali memulai hidup dan tinggal di rumah-rumah tembok, bantuan dari para donatur asing. Namun tidak demikian dengan keluarga Muhammad Rizal. Ia dan orangtuanya masih tinggal di rumah bantuan yang terbuat dari kayu.
Advertisement
Meski hidup dalam segala keterbatasan, keluarga Rizal tetap semangat menjalani hidup dan terus bersyukur. (Dan/Ans)
Baca Juga