Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri (tengah) saat diskusi di Jakarta, Sabtu (27/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Anggota Komite BPH Migas Migas, Ibrahim Hasyim (kanan) saat menjadi pembicara dalam diskusi "Selamat Tinggal Premium", Jakarta, Sabtu (27/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria saat menyampaikan pendapatnya di diskusi "Selamat Tinggal Premium", Jakarta, Sabtu (27/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Diskusi tersebut menyoroti rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk menghapus BBM jenis Premium (RON 88) ke BBM RON 92 atau setara dengan pertamax agar APBN-P tidak selalu berubah setiap tahunnya, Sabtu (27/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri saat menjadi pembicara diskusi "Selamat Tinggal Premium", Jakarta, Sabtu (27/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri (tengah) saat diskusi di Jakarta, Sabtu (27/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)