Hercules dan Heli Superpuma Diterjunkan Cari Pesawat AirAsia

Para personel TNI AU yang diterjunkan bertugas sebagai obvserver. Baik untuk pemantauan darat maupun laut.

oleh Oscar Ferri diperbarui 28 Des 2014, 15:58 WIB
Modifikasi cuaca ini dilakukan dengan pesawat Hercules C-130/A-1328 untuk mengangkut alat dan bahan yang akan dipakai (Liputan6.com/Andrian M Tunay).

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Laut turut mengerahkan personelnya ikut membantu pencarian Pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak tadi pagi. Pesawat dengan rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak dari Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.17 WIB.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya menerjunkan 1 unit pesawat Hercules dan 1 unit Helikopter Superpuma untuk melakukan pencarian.

"Satu pesawat Hercules dan satu helikopter Superpuma," kata Hadi, Minggu (28/12/2014).

Hadi mengatakan, pesawat Hercules yang diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma diawaki 17 personel. Sementara, Helikopter Superpuma diberangkatkan dari Pontianak, Kalimantan Barat diawaki 5 personel.

Selain itu, TNI AU juga sudah mengirim ‎pesawat Boeing 737 Suveilance. Pesawat itu diawaki 17 personel dan diberangkatkan dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Hadi mengatakan,‎ para personel yang diterjunkan menggunakan pesawat Hercules, Boeing 737 Surveilance, dan Helikopter Superpuma itu bertugas sebagai obvserver. Baik untuk pemantauan darat maupun laut.

"Tugas mereka sebagai observer. Di Boeing kan ada kamera yang dipersiapkan untuk observasi di darat maupun laut," ujar Hadi.

Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor register QZ 8501 itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat bertipe Airbus A320-200 PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya