Liputan6.com, Malang - Diperkirakan ada 20 orang warga Malang, Jawa Timur, menumpang pesawat AirAsia QZ 8501 tujuan Surabaya- Singapura. Mereka bepergian untuk berlibur, karena Negeri Singa itu menjadi salah satu favorit menghabiskan liburan akhir tahun.
Pengelola Travel Kirana, Emmanuel Osiyo, mengatakan tadi pagi pihaknya memberangkatkan ada 20 orang warga Malang ke Singapura melalui Bandara Juanda Surabaya dengan AirAsia QZ 8501 dan 10 orang lainnya ke Singapura menggunakan China Air.
"Mereka ini pelanggan tetap setiap akhir tahun, salah satunya keluarga Dona Indah Nurwatie," kata Osiyo, Malang, Jawa Timur, Minggu (28/12/2014).
Osiyo mengatakabn, Travel Kirana memberangkatkan para penumpang itu menggunakan 7 kendaraan dari Malang ke Bandara Juanda Surabaya pada dini hari tadi. Seharusnya, pesawat landing sekitar pukul 08.30 pagi tadi di Singapura dan dilanjutkan tur wisata.
"Mereka ini tidak liburan secara berkelompok, tapi individual. Banyak di antara mereka yang punya kerabat di sana," tutur Osiyo.
Dia pun mengaku terkejut mendengar kabar AirAsia hilang kontak di media. Bahkan, banyak pihak keluarga penumpang tersebut menghubungi Travel Kirana, untuk mengetahui kondisi terakhir keluarganya.
"Tapi saya arahkan untuk menghubungi AirAsia Crisis Center untuk update informasinya," tandas Osiyo.
Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor register QZ 8501 itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat bertipe Airbus A320-200 PK-AXC itu mengangkut 155 penumpang yang terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan 1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.
Advertisement
Selain mengangkut 155 penumpang, AirAsia ini juga terdapat 7 awak, yakni pilot Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, dan 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad. (Rmn)