Liputan6.com, Surabaya - Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501 pada hari kedua melibatkan banyak pihak. Selain pemerintah, di bawah koordinasi Basarnas, nelayan yang berada di dekat titik koordinat hilangnya pesawat juga dilibatkan mencari pesawat tersebut.
Tak hanya itu, negara-negara tetangga juga ikut membantu mencari. Bahkan Amerika Serikat juga ikut menerjunkan pasukannya mencari pesawat nahas yang terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, dan hendak menuju Singapura.
"Bahkan nelayan pun kami minta ikut melakukan pencarian pesawat," kata Wapres Jusuf Kalla saat memberikan keterangan di posko crisis center Bandara Juanda, Surabaya, Senin (29/12/2014).
Terhitung ada 30 kapal dan 15 pesawat serta helikopter yang dikerahkan untuk mencari AirAsia QZ8501, yang hilang kontak dari menara pengawas Minggu 28 Desember 2014 pukul 06.17 WIB.
"Angkatan Laut Amerika Serikat ada di sana. Kami menerima tawaran dari Singapura, Malaysia, Australia, juga Inggris. Bersama-sama melakukan operasi ini," kata Jusuf Kalla.
JK menegaskan, tak ada batas waktu pencarian pesawat. Seluruh pihak akan terus mencari hingga pesawat ditemukan. Pemerintah juga berharap para penumpang dan awak pesawat ditemukan dalam keadaan selamat.
"Pencarian ini terus berlanjut. Tidak ada batas waktu. Kami berusaha keras. Tentu kita berharap mereka bisa selamat. Kami berdoa untuk itu. Tapi kami menyadari kemungkinan terburuk terjadi," ucap JK.
Pesawat AirAsia QZ 8501 membawa 155 penumpang dan 7 awak, yang terdiri dari 2 pilot, 4 awak kabin dan 1 teknisi. Terbang dari Bandara Juanda pukul 05.20 WIB, pesawat itu seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat, Minggu 28 Desember kemarin. (Sun/Sss)
Nelayan Hingga Angkatan Laut AS Ikut Mencari AirAsia QZ8501
Wapres Jusuf Kalla berharap semua penumpang AirAsia QZ8501 selamat, tapi menyadari kemungkinan terburuk terjadi.
diperbarui 29 Des 2014, 19:06 WIBTNI AL mencari Pesawat AirAsia QZ8501
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Wujudkan Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045, Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai
7 Berita dari Indonesia Curi Perhatian Warga di Australia, WNI Penipu hingga Harvey Moeis Korupsi
Miliarder Teknologi Panen Besar pada 2024, Elon Musk Puncaki Posisi Kekayaan
Petenis Korea Jadi Juara di Bali, Direktur Turnamen: Atlet Indonesia Dapat Pengalaman Berharga
Proporsionalitas dan Profesionalitas Polri Diuji Kasus Pemerasan DWP
4 Fakta Terkait MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen
Carlos Santana Cedera Jari Akibat Kecelakaan di Rumahnya, Ini 6 Lagu Terbaik Sang Maestro Gitar Asal Meksiko
Salju Lebat dan Hujan Picu Gangguan di Seantero Inggris, Pemadaman Listrik Hingga Gangguan Penerbangan
Komisi IX DPR RI Minta Pemerintah Perkuat Sistem Pemantauan Wabah Virus HMPV
PLN IP Jual 273 ton CO₂e Lewat Bursa Karbon
Bandara-bandara di Inggris Ditutup Sementara Imbas Hujan Salju dan Es Lebat
Gempa Hari Ini di Indonesia Saat Akhir Pekan Minggu 5 Januari 2025 Getarkan Morowali, Sulteng