Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) hari ini mendapatkan 2 sinyal darurat yang memancar dari perairan di sekitar rute pesawat AirAsia QZ8501. Kedua sinyal itu didapatkan dari 2 lokasi berbeda.
Lokasi pertama, yakni di sekitar perairan Selat Karimata dekat Laut Jawa. Kemudian, sinyal kedua didapatkan di perairan antara Pulang Bangka dan Pulau Belitung.
"Sinyal emergency pertama didapat pukul 09.00 WIB. Kemudian sinyal emergency kedua didapat agak siangan. Kita dapatkan sangat lemah sinyal emergency tersebut," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).
Soelistyo mengatakan, setelah dilakukan pengecekan melalui alat dan sistem yang dimiliki Basarnas, dipastikan sinyal darurat itu bukan berasal dari Emergency Locater Transmitter (ELT) dari pesawat AirAsia QZ8501. Melainkan berasal dari Personal Locator Beacons (PLB).
Dia menjelaskan, prinsip kerja setiap sinyal pemancar darurat itu sama. Namun fungsinya berbeda-beda. Jika ELT terintegrasi dengan pesawat, sementara PLB dibawa oleh personal atau perorangan.
"PLB ini bisa dibawa oleh rescue atau penerbang. Kalau ELT terintegrasi dalam pesawat. Jadi sinyal emergency itu bukan dari ELT Pesawat AirAsia QZ8501," ucap Soelistyo.
Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan pencarian di kedua titik asal mula sinyal itu memancar. Namun secara visual tidak ditemukan adanya serpihan atau bagian dari pesawat AirAsia QZ8501. Sehingga dipastikan sinyal darurat itu bukan berasal dari ELT milik Pesawat QZ8501.
"Untuk koordinat pertama, tidak ditemukan serpihan atau bagian dari pesawat. Untuk koordinat kedua, juga tidak ditemukan serpihan atau bagian dari pesawat," ujar Soelistyo.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat itu terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Kapal terbang AirAsia tersebut berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan 1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Riz/Sss)
Basarnas: Sinyal Ditemukan di 2 Titik Bukan dari AirAsia QZ8501
Basarnas telah melakukan pencarian di kedua titik asal mula sinyal yang diduga dari AirAsia QZ8501 tersebut memancar.
diperbarui 29 Des 2014, 20:07 WIBIlustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pemprov Jakarta Dukung Upaya Pengelolaan Sampah yang Lebih Efisien
Apakah Benar Bahan Utama Susu Nabati Meningkatkan Risiko Kanker Usus Besar?
Ancaman Keras Kapolda Lampung bagi Anggota yang Terlibat Narkoba, Judi Online dan Korupsi
Pakar UGM Soroti Kebijakan Menghapus Utang Pelaku UMKM
Kisah Ayah Gus Baha Selalu Beri Uang Lebih untuk Traktir Teman Pondok, Alasannya Bikin Haru
MADAS Nusantara Solid Menangkan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024
Dampak Pembaruan Rencana Pemakaman Raja Charles III pada Pangeran William
Dua Wanita Manado Jadi Pelaku Prostitusi Online, Hasilnya untuk Biaya Hidup Bersama 3 Pria
Ustadz Adi Hidayat Bongkar Cara Mudah agar Ibadah Mendapat Ridha Allah
Pemprov Kolaborasi dengan KLH Wujudkan Jakarta Bebas Sampah
Adab Selvi Ananda Ajak Pengasuh Anaknya Makan di Satu Meja Banjir Pujian
KontraS Aceh Kecam Penyebaran Rilis Abal-Abal Catut Nama Lembaganya