Peretasan Sony Pictures Terbukti Dilakukan Orang Dalam

Laporan ini diikuti dengan penelitian yang dilakukan oleh lembaga keamanan Norse dan telah menemukan bukti akurat.

oleh Iskandar diperbarui 30 Des 2014, 13:10 WIB
Julie Bort, jurnalis teknologi dari situs Business Insider menyimpulkan serentetan cara hacker untuk membobol sistem keamanan Sony Pictures

Liputan6.com, Jakarta - Banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa hacker yang melakukan penyerangan sistem komputer Sony Pictures adalah Korea Utara (Korut). Pemerintah Korut diduga sangat tersinggung dengan konten yang diangkat dalam film komedi The Interview -- yang menceritakan tentang upaya pembunuhan pimpinan Korut, Kim Jong un.

Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh pihak berwenang, dalam hal ini FBI. Akan tetapi, ada beberapa pihak yang masih sedikit skeptis. Bahkan, sejumlah kalangan yakin bahwa penyerangan itu dilakukan oleh orang dalam Sony Pictures -- mungkin karyawan atau mantan karyawan yang tidak merasa puas dan dendam.

Menurut laporan terbaru dari The Security Ledger, hal itu bisa saja terjadi. Laporan ini diikuti dengan penelitian yang dilakukan oleh lembaga keamanan Norse, yang menyatakan bahwa mereka telah menemukan bukti akurat bahwa penyerangan dilakukan orang dalam Sony Pictures.

Norse menemukan bukti dalam dokumen sumber daya manusia (SDM) yang bocor serta mengikuti dan melacak aktivitas online tersangka selama beberapa bulan terakhir. Mereka menemukan bahwa karyawan yang berkaitan memiliki latar belakang yang sangat teknis setelah di-PHK.

Mantan karyawan Sony Pictures tersebut bahkan diketahui mem-posting aura kemarahan di media sosial setelah terkena PHK. Norse juga menemukan tersangka berhubungan dengan orang lain yang berafiliasi dengan hacker bawah tanah dan kelompok hacktivist yang berbasis di Eropa dan Asia.

Kabar ini sebenarnya bukanlah hal baru, mengingat beberapa waktu lalu kelompok di balik peretasan ini, Guardian of Peace (GOP), mengklaim mendapatkan bantuan dari 'orang dalam' Sony untuk bisa mengambil alih sistem komputer. Ada karyawan Sony yang membiarkan mereka masuk ke jaringan komputer.

(isk/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya