"Robben-Ribery Pemain Berkelas Bukan Pemalas!"

Direktur olahraga Bayern Muenchen, Matthias Sammer marah besar ketika dua pemain andalannya, Arjen Robben dan Franck Ribery disebut malas.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 30 Des 2014, 15:12 WIB
Gelandang Bayern Muenchen, Franck Ribery bersama Arjen Robben merayakan gol di partai Bayern Muenchen vs VfL Wolfsburg pada 29 Agustus 2009. Bayern menang 3-0. AFP PHOTO/OLIVER LANG

Liputan6.com, Muenchen - Direktur olahraga Bayern Muenchen, Matthias Sammer marah besar ketika dua pemain andalannya, Arjen Robben dan Franck Ribery disebut pemain malas.

Duo pemain andalan FC Hollywood (sebutan Muenchen) tersebut disebut-sebut media Jerman sebagai pemain egois dan tidak bekerja untuk kebaikan tim. Sammer menjelaskan, Robben dan Ribery sudah menunjukkan kualitasnya dengan menyeimbangkan individualitas beserta etos kerja.

"Ada yang ingin saya katakan tentang Robben dan itu juga berlaku untuk Ribery. Keduanya sering dituduh tidak bekerja keras untuk tim," ucap Sammer, seperti dilansir dari Goal.

"Itu semua omong kosong! Anda sudah melihat bagaimana tim berorientasi dengan keduanya. Mereka adalah pemain kelas dunia dengan individualitas dan kreativias," dia melanjutkan.

Bersambung ke halaman selanjutnya ---->


Contoh Akademi Muenchen

Bayern Muenchen vs Freiburg

Contoh Akademi Muenchen

Pria berusia 47 tahun tersebut melanjutkan kalau Ribery dan Robben merupakan inspirasi bagi akademi Muenchen. Banyak pemain muda FC Hollywood yang mencontoh permainan keduanya.

"Mereka berdua adalah teladan dalam latihan. Saya sering menyarankan pemain muda untuk melihat mereka berlatih dan bermain," ucap Sammer.

Musim ini, Ribery sudah mencetak dua gol dari 11 pertandingan bersama Muenchen di Bundesliga. Sedangkan rekannya yang merupakan winger Timnas Belanda sudah mencatatkan sepuluh gol dari 13 pertandingan.

Bersambung ke halaman selanjutnya ---->


Puji Robben

Puji Robben

Sammer pun memuji Robben. Menurutnya, meski sudah berusia 30 tahun, mantan winger Real Madrid dan Chelsea itu tidak pernah mengenal kata berhenti untuk menambah ilmu.

"Dia adalah contoh sempurna tentang pemain tua yang masih mau belajar dan berkembang. Dia selalu menunjukkan performa 100 persen dalam setiap sesi latihan," puji pria berkebangsaan Jerman terebut.

Sebagai contoh, Sammer menjelaskan kalau Robben sudah berhenti melakukan kecurangan seperti diving. Winger dengan postur 180 cm tersebut dinilai sudah lebih tenang.

"Di masa lalu, dia sering mencoba untuk melakukan trik. Kini, dia sudah belajar untuk meninggalkannya dan lebih tenang serta santai. Dia sangat sempurna," Sammer mengakhiri.

Baca Juga:

Mancini Akui Tertarik Boyong Striker Arsenal

Liverpool Pesta Gol, Rodgers: Kami Telah Kembali!

Irvine Jadi Korban Kedua Keganasan Liga Inggris

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya