CEO AirAsia: Kami Tak Akan Lari dari Tanggung Jawab

CEO AirAsia Tony Fernandes datang langsung ke Bandara Juanda, untuk menemui keluarga para penumpang AirAsia QZ8501.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Des 2014, 20:08 WIB
CEO AirAsia Tony Fernandes mendengarkan komentar pihak keluarga mengenai pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/12/2014). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Sidoarjo - Seperti yang ia janjikan, CEO AirAsia Tony Fernandes datang langsung ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Untuk menemui keluarga para penumpang AirAsia QZ8501. Kedatangannya bertepatan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Fernandes mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas upaya semua pihak yang membantu proses penemuan QZ8501. "Kejadian ini adalah mimpi buruk bagi kami setelah 14 tahun mengangkut jutaan orang ke seluruh dunia," kata dia di Bandara Juanda, Sidoarjo, Selasa (30/12/2014) malam.

Saat menemui keluarga korban, Tony Fernandes mengungkapkan, meski berduka mereka sangat tenang saat menanti informasi. "Mereka juga mengapresiasi apa yang telah kami lakukan sejauh ini," kata dia. "Dan meski Bahasa Indonesia saya kurang bagus, saya berusaha bicara dengan mereka semua."

Setelah ke Surabaya, Tony Fernandes berencana mengunjungi lokasi penemuan serpihan AirAsia di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Dan sejauh ini, ia tak mau berspekulasi soal penyebab jatuhnya pesawat. Apakah faktor cuaca atau lainnya. "Kita tunggu hasil investigasi. Bukan pada tempatnya saya bicara. Kita tunggu kotak hitam ditemukan dan ahli yang akan menelaahnya."

Bagaimana dengan faktor pilot? "Saya sangat yakin dengan kru kami. Pilot (Iriyanto) memiliki pengalaman 20 ribu jam terbang. Dia juga berasal dari Surabaya dan  memahami area (rute terbang) dengan baik." AirAsia, kata pria kelahiran Kuala Lumpur itu, juga menggunakan kapal terbang yang punya reputasi baik di dunia.

AirAsia, tambah dia, akan terus bekerja sama dengan Basarnas dan pihak berwenang, sembari terus memberi dukungan pada keluarga korban untuk meringankan duka mereka. "Kami tak akan bisa mengubah apapun, terkait kejadian mengerikan ini, namun kami akan berupaya sebaik mungkin menangani musibah ini."

Sebagai pemimpin, Tony Fernandes mengaku bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada perusahaannya. "Kami tak akan lari dari tanggung jawab," kata dia. "Meski kami tak tahu apa yang salah (terkait insiden QZ8501).

"Bisnis, operasi, dan penjualan AirAsia akan dilakukan secara normal. Kami memperoleh dukungan yang luar biasa dari masyarakat Indonesia, Asia Tenggara, juga dari seluruh dunia." (Ein/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya