Sidang Kabinet, Jokowi Minta Laporan Basarnas soal AirAsia

Rencananya, sidang kabinet untuk membahas berbagai hal mengenai kinerja Kabinet Kerja yang sudah berjalan dua bulan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Des 2014, 11:39 WIB
Presiden Jokowi di Kantor Basarnas. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pagi ini menggelar sidang kabinet paripurna, yang merupakan sidang kabinet terakhir di 2014.

Sebelum sidang dimulai, Jokowi meminta laporan Badan SAR Nasional (Basarnas) terkait pencarian korban Pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Barat.

‎"Alhamdulillah dari kemarin sampai siang ini semua berjalan baik dan pagi hari ini saya meminta laporan lebih detail hal-hal berkaitan operasi maupun cuaca dan kemungkinan lain," kata Jokowi sambil mempersilakan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mempresentasikan laporannya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Rencananya, sidang kabinet untuk membahas berbagai hal mengenai kinerja Kabinet Kerja yang sudah berjalan dua bulan, dan mempersiapkan RAPBNP 2015 yang akan diajukan ke DPR pada awal 2015.

Dengan didahului update mengenai AirAsia, sidang kabinet paripurna baru dimulai setelah rapat koordinasi mengenai rencana evakuasi korban AirAsia QZ 8501.

Hingga hari ini, Basarnas telah mengevakuasi 6 jenazah korban Air Asia QZ8501. Pencarian masih dilanjutkan hari ini. Namun cuaca di lokasi pencarian pagi ini masih buruk.

AirAsia QZ8501 hilang kontak, Minggu 28 Desember 2014, sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat itu terbang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, pukul 05.20 WIB, dan seharusnya mendarat di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Terdapat 155 penumpang di pesawat tersebut, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.
(Sun/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya