Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru ditetapkan pemerintah membuat kondisi keuangan PT Pertamina (Persero) lebih baik.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto mengatakan, Premium dan subsidi tetap berlaku untuk solar akan berdampak baik pada keuangan Pertamina. Lantaran perusahaan tersebut tidak menalangi terlebih dahulu subsidi.
Advertisement
"Iya, iya, karena kita memang harus berkembang. Dan salah satu andalan kita di efisiensi," kata Dwi, di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Dwi menambahkan, dari hasil efisiensi tersebut Pertamina akan alihkan ke investasi. Saat ini fokus pertamina membangun infrastruktur pendukung dan pengembangan usaha di hulu. "Investasi Pertamina di storage dan kilang, dan persiapan untuk percepatan pengembangan di hulu," papar Dwi.
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru terhadap harga BBM jenis solar dan Premium. Untuk solar pemerintah masih mensubsidi Rp 1.000 per liter dengan skema subsidi tetap, sedangkan harga Premium tidak disubsidi lagi.
Dengan disubsidi Rp 1000 per liter, berpatokan harga minyak dunia US$ 65 per barel dan kurs Rp 12.500 per dolar maka harga solar saat ini Rp 7.250 sedangkan premium Rp 7.600. (Pew/Ahm)