Jelang Akhir Tahun, Anggota Polisi Ditembak di Papua

Polda Papua mengklaim penyerangan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata sepanjang tahun 2014 sebanyak 45 kali.

oleh Katharina Janur diperbarui 31 Des 2014, 16:32 WIB
Ilustrasi Penembakan Polisi (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jayapura - Anggota Polres Paniai, Briptu Arif Sumahendra ditembak orang tak dikenal pada bagian punggung dan tembus bagian pinggang pada Rabu (31/12/2014) sekitar pukul 10.30 WIT. Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende mengatakan anggotanya tertembak di kawasan  Kampung Dagokebo, Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai saat dalam perjalan tugas dari Paniai ke Dogiyai.

"Korban ditembak saat di atas kendaraan motornya dengan menggunakan pakaian preman. Ada dugaan peluru bersarang di perut, sebab korban mengeluh kesakitan pada bagian perut. Korban saat ini masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire. Korban akan dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura untuk penindakan lanjutan," jelasnya.

Akibat penembakan itu, kepolisian setempat akan akan menggeser satu regu Brimob ke lokasi kejadian. Yotje juga menyebutkan pelaku penembakan melakukan aksinya dari semak-semak dan belum diketahui jumlahnya.

Sementara itu dalam keterangan pers akhir tahunnya, Polda Papua mengklaim penyerangan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata sepanjang tahun 2014 sebanyak 45 kali. Kasus ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 36 kali penyerangan.

"Sejumlah penyerangan kelompok sipil bersenjata ini terjadi paling banyak di Kabupaten Puncak Jaya, Mimika, Yapen, Jayapura, Kota Jayapura dan Lanny Jaya,” ucapnya.

Senjata Api Hilang

Kepolisian Daerah Papua juga kehilangan 20 pucuk senjata api sepanjang tahun 2014. Hilangnya sejumlah senjata api milik polisi ini terjadi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Lanny Jaya dan Puncak Jaya. "Rata-rata senjata api yang hilang karena dirampas oleh kelompok sipil bersenjata," kata Kapolda.

Tak hanya itu, sepanjang tahun 2014, kepolisian setempat juga berhasil mengamankan 72 senjata api dan  melakukan penggagalan 3420 amunisi, 10 kelongsong dan 15 megazen. "Penggagalan sejumlah senjata api dan amunisi ini terjadi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Jayawijaya, Sorong, Manokwari, Biak, Lanny Jaya dan Puncak Jaya," ucap Kapolda.

Kasus menonjol lainnya hingga korban meninggal dunia akibat penyalahgunaan senjata api, diantaranya anggota Polri 5 orang dan kelompok kriminal bersenjata 4 orang. Sementara korban luka-luka akibat senjata api adalah 10 orang dan 2 orang dari kelompok bersenjata. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya