Liputan6.com, Semarang - Jumlah lahan kosong yang semakin sempit di perkotaan menghambat pembangunan rumah melalui program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Tak heran, jumlah unit yang terbangun tak bisa memenuhi target.
Wakil Ketua Bidang Rumah Sederhana DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Andi Kurniawan menjelaskan, kendala utama penyediaan rumah FLPP memang ketersediaan lahan, khususnya di perkotaan. Ia pun memberikan contoh, di Semarang, tidak ada lagi lokasi yang bisa digunakan untuk mengadakan perumahan tipe subsidi itu.
”Kondisi itu juga didukung dengan harga tanah dan material bangunan yang terus mengalami peningkatan. Kenaikan harga dua komponen itu jelas memberatkan pengembang untuk membangun rumah sesuai harga yang ditetapkan Pemerintah,” kata Andi, Kamis (1/1/2015).
Untuk rumah FLPP, pengembang tidak bisa menaikkan harga secara sepihak. Semua sudah diatur oleh pemerintah sehingga REI berharap Pemerintah bisa membantu para pengembang untuk memenuhi target pembangunan FLPP yang pada beberapa tahun terakhir ini sulit terealisasi.
Tahun 2014, Jawa Tengah ditargetkan membangun rumah FLPP hingga 15.000 unit. Namun yang terealisasi hanya sekitar 60 persen hingga 70 persen dari total target.
”Pada kondisi tersebut para pengembang berharap agar Pemerintah bisa menyediakan lahan kosong sehingga target bangunan bisa terealisasi,” kata Andi.
Sementara itu, sebagai alternatif agar rumah FLPP dapat terbangun sekaligus menyikapi kenaikan harga tersebut, pengembang memperkecil luas bangunan untuk mengurangi biaya operasional pembangunan. Kendati demikian, kondisi itu juga harus disesuaikan dengan segmentasi pembeli rumah tersebut.
”Jika pembelinya keluarga dengan 3 anak maka menempati bangunan rumah seluas 21 meter akan terlalu sempit. Sebab, idealnya rumah yang bisa dihuni itu dengan luas tanah 60 meter dan luas bangunan 29 meter,” kata Andi. (Edhie Prayitno Ige)
Ketersediaan Lahan Hambat Pembangunan Rumah Subsidi
Tahun 2014, Jawa Tengah ditargetkan membangun rumah FLPP hingga 15.000 unit. Namun yang terealisasi hanya sekitar 60 persen.
diperbarui 01 Jan 2015, 12:54 WIBIlustrasi (Istimewa)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Luis Suarez Resmi Perpanjang Kontrak di Inter Miami
Cara Mengatasi Jerawat di Pipi: Panduan Lengkap untuk Kulit Bersih dan Sehat
Cara Mengatasi Kucing Keracunan: Panduan Lengkap untuk Pemilik Hewan Peliharaan
Sherly Tjoanda Unggul Quick Count di Pilkada Malut, Siap Wujudkan Impian Mulia Mendiang Benny Laos
Pemegang Saham Bakrie & Brothers Restui Private Placement Rp 855 Miliar
Cara Menjaga Kesehatan Mental: Panduan Lengkap untuk Hidup Seimbang
PPN 12% Batal Berlaku 2025? Ini Kata Dirjen Pajak
350 Quote Bisnis Inspiratif untuk Memotivasi Pengusaha
Cara Membuat Dimsum Ayam Udang: Resep Lengkap dan Tips Jitu
Sempat Hiatus, Alma Margana Comeback Lewat Single Cintaku Runtuh yang Menceritakan soal Patah Hati
VIDEO: Hilux Terjang Motor dan Mobil di Cipondoh Tangerang, 10 Kendaraan Rusak dan 3 Luka
Bank Mandiri Gandeng Tzu Chi Luncurkan Kartu Kredit Donasi dan Layanan Filantropi