Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandy menyatakan bahwa pemerintahan memiliki keseriusan dalam menangani permasalahan bencana alam yang kerap melanda beberapa wilayah di Indonesia. Salah satunya banjir di Baleendah, Bandung, Jawa Barat yang terjadi beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, setidaknya dibutuhkan tiga langkah besar dalam penanggulangan masalah banjir ini. Pertama yaitu melakukan relokasi penduduk dari tempat yang menjadi mangkuk sumber banjir. Kedua, membangun waduk penyerapan air minimal seluas 5 hektar (ha) dan lakukan sodetan di anak-anak sungai yang menuju aliran sungai Citarum.
"Ketiga, kita harus melakukan perbaikan hulu seperti penghijauan hutan, pengembalian lahan-lahan hutan di sepanjang sungai, dan pengerukan panjang sampai muara hilirnya di sungai Cirata sekitar 300 kilo meter," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Menurutnya, biaya yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan dan pembangunan waduk sekitar Rp 150 miliar sampai Rp 200 miliar. Proses ini diperkirakan bisa selesaikan dalam waktu 1 tahun.
"Namun secara komprehensif untuk biaya keseluruhan mencapai Rp 1,3 triliun dengan jangka waktu 3 tahun," lanjutnya.
Untuk memuluskan rencana ini, Yuddy menyatakan bahwa dibutuhkan dukungan lintas sektoral dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa berperan sebagai payung koordinasi pusat.
Dirinya juga mengaku telah menggelar pertemuan dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Menteri PU Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk membahas roadmap penanggulangan banjir tersebut.
"Saya atas petunjuk Presiden memfasilitasi Gubernur Jabar ke Wapres. Saya juga mengajak Menteri PU Perumahan Rakyat dan pelaksana teknis Sungai Citarum yaitu Balai Besar Sungai Citarum. Dalam pertemuan tersebut disampaikan roadmap penanggulangan banjir di wilayah Bandung," tandasnya. (Dny/Gdn)
Butuh Rp 1,3 Triliun untuk Selesaikan Masalah Banjir di Bandung
Biaya yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan dan pembangunan waduk sekitar Rp 150 miliar sampai Rp 200 miliar.
Diperbarui 01 Jan 2015, 18:56 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/787425/original/093212300_1419859867-Jokowi_Sambangi_Basarnas__foto_5_.jpg)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi terlihat hadir di kantor pusat Badan SAR Nasional di Jakarta, Senin (29/12/2014). (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Trump Protes Ketidaksetaraan dalam Hubungan AS-Jepang
Alasan Dokter Richard Lee Memeluk Islam
Saksikan Sinetron Ketika Cinta Memanggilmu Episode Jumat 7 Februari Pukul 18.20 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Prabowo Kenalkan Miliarder AS Ray Dalio ke Aguan, Haji Isam, hingga Tomy Winata
Apa Arti Slow Respon: Memahami Fenomena Lambat Merespon
Apa Arti Kun Fayakun: Memahami Makna dan Kekuatan di Balik Kalimat Ilahi
Arti Defisit: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya terhadap Perekonomian
Bahlil Lahadalia Kasih Restu Freeport Ekspor Konsentrat Tembaga 6 Bulan
Bos BEI Sebut Pertemuan Prabowo dan Konglomerat Indonesia Beri Sentimen Positif untuk IHSG
Tegas, Ini Hukuman Pencuri dan Pezina di Brunei Darussalam yang Berdasarkan Syariat Islam
Kisah Al-Qashwa Unta Kesayangan Rasulullah SAW, Setia Menemani Perjalanan Dakwah
Saksikan Mega Series Magic 5 Season 3, Pesantren Edition, di Indosiar, Jumat 7 Maret, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB