Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, tim gabungan Search and Rescue (SAR) akan mendapat bantuan peralatan deteksi objek bawah air dari Singapura. Alat-alat itu akan dikirim untuk pelaksanaan operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.
"Untuk besok kita akan mendapatkan bantuan alat-alat dari Singapura untuk mendeteksi objek di bawah air. Jadi besok kita akan lakukan kemampuan alat-alat deteksi bawah air," kata Soelistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (1/1/2015).
Memasuki hari ke-5 operasi, tim gabungan SAR sudah berhasil menemukan dan mengevakuasi total sementara ini 9 jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501. 6 Jasad sudah diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur, 2 jenazah saat ini sedang dalam penerbangan menuju Bandara Juanda, sedangkan 1 jenazah lagi sampai kini masih di KRI Yos Sudarso.
Selain temuan jasad penumpang, tim SAR gabungan sejak kemarin juga berhasil menemukan sejumlah benda dan serpihan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501. Baik benda, serpihan, maupun jasad itu ditemukan mengapung di Sektor V pencarian, tepatnya di perairan bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata atau tidak jauh dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Advertisement
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu tinggal landas dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan 1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ali/Ans)