Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin turun menjadi 27,73 juta orang pada September 2014 atau turun 11,25 persen dari Maret 2014.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, pengukuran penduduk miskin dilakukan dua kali dalam setahun yaitu Maret dan September. Pada September 2014, jumlah penduduk miskin mencapai 27,73 juta orang, dan jumlah tersebut turun dari Maret yang mencapai 28,28 juta orang.
Advertisement
"Dibandingkan September tahun lalu terjadi penurunan 11,64 persen 28,6 juta orang. Selama setahun 1 juta orang miskin menurun. Ini September belum kena kenaikan BBM masih normal," kata Suryamin, di kantor BPS, Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Menurut Suryamin, dari 2009 terjadi penurunan angka kemiskinan, yaitu 32,53 juta pada 2009 dan 27,73 juta pada 2014. Namun penurunannya landai. "Terjadi penurunan tapi makin lama makin kecil penurunannya karena sudah keberlangsungan khusus," tutur Suryamin.
Ia menyebutkan, beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan penduduk miskin, pada Maret ke September laju inflasi rendah 2,26 persen, upah nominal buruh tani September naik 1,60 persen dibanding Maret 2014 dari Rp 44.833 ke Rp 44.125.
Selama periode Maret 2014 ke September harga eceran beberapa komoditas terjadi penurunan seperti beras 1,13 persen, gula pasir 2,63 persen, cabai rawit 50,13 persen dan cabai merah 15,71 persen. (Pew/Ahm)
