Liputan6.com, Bogor - Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) kota Bogor dilema. Lantaran, tarif angkutan kota masih tetap hingga hari ini di Bogor.
Ketua Organda Kota Bogor, M. Ischak menuturkan, harga BBM turun tidak terlalu signifikan karena hanya sebesar Rp 900 untuk per liternya dari sebelumnya Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter.
Advertisement
Selain itu, kata Ischak, pihaknya juga bersama dengan para anggota Kelompok Kerja Unit (KKU) bersepakat tidak akan menurunkan tarif angkutan kota (angkot) yang berlaku saat ini di Kota Bogor sebesar Rp 3.500.
"Dengan turunnya harga BBM jenis premium ini tidak akan terjadi penurunan tarif karena kebutuhan hidup para pengemudi angkot juga tinggi. Ditambah harga suku cadang kendaraan juga masih tetap tinggi mengikuti nilai tukar rupiah terhadap dolar," ungkap Ischak saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (2/1/2015).
Ischak menyarankan, kepada para pengemudi angkot untuk mengikuti mekanisme pasar.Hal itu bertujuan untuk menghindari terjadinya kisruh di lapangan antara pengemudi angkot dengan penumpang.
"Bagi Organda dan para pengemudi, turunnya harga premium ini menimbulkan kondisi yang membingungkan juga," pungkasnya. (Bima F/Ahm)