Citizen6, Jakarta Pernahkah Anda mendengar nama penyakit yang dinamakan Sindrom Tetra Amelia? Sindrom Tetra Amelia atau Tetra-Amelia Syndrom adalah gangguan kelahiran yang sangat langka di mana anak dilahirkan tanpa tangan dan kaki. Satu atau lebih lengan atau kaki tidak pernah berkembang selama pertumbuhan janin dan akan hilang saat anak dilahirkan.
Meski beberapa bayi akhirnya meninggal karena komplikasi yang parah akibat sindrom ini, namun ada beberapa orang yang bertahan hidup dan menjadi inspirasi bagi orang lain di sekitarnya. Siapa saja?
Advertisement
Nicholas James/Nick Vujicic
1. Nicholas James/Nick Vujicic
Pria berkelahiran 4 Desember 1982 di Melbourne, Australia adalah seorang motivator dunia serta direktur sebuah lembaga yang bernama "Life without Limbs". Dengan berkeliling di lebih dari 47 negara, Nick telah berhasil memotivasi banyak orang. Dia bahkan menjadi orang yang meyakinkan kedua orangtuanya untuk kuat.
Awalnya, keberadaannya nyaris membuatnya putus asa dan bahkan ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Hingga pada akhirnya pada usia 17 tahun ia bangkit dan bisa melakukan aktifitasnya sendiri seperti mengetik, berenang, makan, dan yang lainnya. Dia percaya akan keindahan rencana Tuhan yang membawanya menjadi motivator dunia seperti sekarang ini.
Advertisement
Joanne O'Riordan
2. Joanne O'Riordan
Gadis cantik yang lahir pada tanggal 24 April 1996 di Irlandia ini, dilahirkan melalui operasi caesar dengan berat badan hanya 1,8 kg. Dia tumbuh menjadi gadis yang mandiri. Berkat kasih sayang dan perhatian yang diberikan keluarganya, dia bisa melakukan banyak hal, seperti menulis, makan sendiri, mengirim SMS, menggunakan laptop untuk mengerjakan tugas, bahkan menggunakan iPhone terbarunya dengan menggunakan mulut dan bibirnya.
Dia tidak suka dibedakan, tapi justru menuntut orang-orang di sekitarnya untuk menganggapnya seperti orang lainnya. Dia mempertahankan hak tunjangan bagi para difabel.
Hirotada Ototake
Hirotada Ototake
Pria jepang yang satu ini mampu bermain bola basket, pandai memasak, menulis buku Gotai Fumanzoku (Nobody’s Perfect) dan banyak artikel. Pria yang harus menggunakan kursi roda elektrik dan menulis dengan pensil yang dijepitkan antara dagu dan lengan membuat teman-temanya kagum ini bahkan pernah menjadi ketua organisasi intrasekolah yang kerap mengadakan peristiwa-peristiwa budaya dan sosial.
Dia masih bisa bekerja paruh waktu di sebuah sekolah, menjadi guru olahraga dan kesehatan, menjadi pembicara seminar, lokakarya hingga presenter sebuah televisi. Seperti anak-anak lainnya, dia bersekolah dengan normal di pendidikan formal hingga menjelma menjadi seorang seorang yang mapan dan karismatik. Dengan profesinya sebagai guru, Ototake membangun keyakinan bahwa dengan kekurangan dan pengalaman yang dimilikinya, dia dapat lebih meyakinkan anak didiknya tentang arti kemampuan diri.
Advertisement
Randian
Randian
Pangeran Randian memiliki nama lain Rardion, TheLivingTorso, TheCaterpillarMan, TheHumanCigar, TheHumanCaterpillar/Worm. Dia lahir di Demerara, Guyana, Inggris pada tanggal 12 Oktober 1874 dan meninggal pada tanggal 19 Desember 1934 di umurnya yang ke-60.
Kemampuan yang dia miliki adalah menggulung rokok dengan bibirnya, melukis dan menulis dengan memegang kuas atau stylus dengan bibirnya. Percaya atau tidak dia bahkan bisa mencukur sendiri dengan mengamankan pisau cukur di sebuah blok kayu.
Aloisia Wagner/Violetta
- Aloisia Wagner/Violetta
- Violetta lahir di Hemelingen, Jerman pada tahun 1906. Violetta berimigrasi ke New York City, Amerika Serikat pada bulan April 1924. Dengan saudara tirinya, Karl Grobecker dia tampil dalam sebuah pertunjukan sebagai penyanyi, termasuk Coney Island Dreamland dan Ringling Bros dan Barnum & Bailey Circus.
- Dia bisa menyisir rambutnya sendiri, berpakaian sendiri bahkan menjahit. Mungkin ketika menikah kita menggunakan cincin pada jari manis, tetapi tidak untuk Violetta. Dia mengenakan cincin kawinnya pada rantai emas di lehernya.
Nah, itulah beberapa sosok yang penuh inspirasi bahwa keterbatasan yang mereka miliki juga tidak membatasi kehidupan mereka. Dari mereka semua kita bisa belajar bahwa semua yang diberikan Tuhan tentu mengandung tujuan.
Hal ini memotivasi kita untuk terus semangat menjalani kehidupan yang lebih baik. Teruslah berusaha tanpa mengenal putus asa. Kuatkan diri, kuatkan hati. Jika mereka bisa, mengapa tidak dengan kita yang normal?
Pengirim:
Lusi Alisah / Komunikasi UNDIP
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6?. Caranya bisa dibaca di sini
Advertisement