Liputan6.com, Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengumumkan 2 nama jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Kedua nama tersebut adalah The Meiji Thejakusuma dan Hendra Gunawan Syawal. Keduanya adalah warga negara Indonesia.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim Kombes Pol Budiyono menjelaskan, Themeiji Thejakusuma adalah seorang wanita berusia 44 tahun yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
"Yang bersangkutan dapat diidentifikasi berdasarkan metode primer, yaitu adanya matching (kesamaan) gambaran gigi, baik dari hasil pemeriksaan antemortem dan postmortem. Dan juga sidik jari, ada kemiripan yang sangat kuat," ujar Budiyono di Polda Jatim, Surabaya, Sabtu (3/1/2015).
Dipaparkan dia, berdasarkan data sekunder, jasad tersebut teridentifikasi sebagai Themeiji lantaran ada kesamaan properti yang dikenakan, termasuk pakaian.
"Sebelum berangkat diketahui memakai switer merah, dan ini (jasad) juga pakai (switer merah," ungkap Budiyono.
Dia menambahkan, untuk korban kedua, Hendra Gunawan Syawal yang beralamat di Jalan Gundih, Surabaya itu teridentifikasi berdasarkan metode sidik jari dan gigi. Selain itu, ada kemiripan pada rambutnya yang khas.
"Yang bersangkutan (berambut) pendek dan garis 2 (pada sisi rambut atau skin head). Potongan yang ngetren saat ini," kata Budiyono. "Juga adanya baju sebelum berangkat berkaus biru. Ada angka 3 di lengan kanan dan di dada gambar singa."
Sebelumnya, sudah ada 4 jasad penumpang yang teridentifikasi, yakni penumpang bernama Hayati Lutfiah Hamid dan Khairunisa Haidar Fauzi, Garyson Herbert Linaksita, dan Kevin Alexander Soecipto. Dengan demikian, sudah ada 6 jasad yang teridentifikasi.
Memasuki hari ke-7 pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 ini, total sudah 30 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Rinciannya, 18 jenazah sudah berada di Surabaya, 4 jenazah masih berada di RSUD Imanuddin untuk identifikasi awal, 7 jenazah masih di KRI Bung Tomo, dan 1 jenazah lagi masih KD Pahang Malaysia.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu tinggal landas dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat AirAsia itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan 1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Riz/Ans)
Advertisement