Cari Kotak Hitam AirAsia QZ8501, BPPT Kirim Pinger Locator

Pinger locator akan diterjunkan ke laut lalu mengirim sinyal ke kotak hitam AirAsia QZ8501. Peralatan di kotak hitam lalu akan menjawab.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jan 2015, 10:48 WIB
Pinger locator akan diterjunkan ke laut lalu mengirim sinyal ke kotak hitam AirAsia QZ8501. Peralatan di kotak hitam lalu akan menjawab. (Antaranews.com)

Liputan6.com, Kotawaringin - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengirim alat "pinger locator" untuk mendeteksi sinyal kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501.

Alat tersebut diberangkatkan dari Pelabuhan Panglima Utar, Kalimantan Tengah, Minggu (4/1/2014) pagi. "Pinger locator" diangkut menggunakan kapal Badan SAR Nasional untuk kemudian ditransfer ke KR Baruna Jaya I milik BPPT.

"Pinger locator akan diterjunkan ke laut kemudian mengirimkan sinyal ke kotak hitam pesawat AirAsia. Peralatan di kotak hitam kemudian akan menjawab sinyal panggilan tersebut, sehingga diketahui lokasinya," kata Deputi Kepala BPPT Ridwan Djamaluddin.

Ridwan menjelaskan, objek terduga bangkai pesawat yang terdeteksi peralatan BPPT sebelumnya telah terkonfirmasi bukan pesawat AirAsia yang dicari. Saat ini peralatan dari BPPT yang diangkut KR Baruna Jaya I sedang diarahkan ke lokasi lain.

Hingga hari ini, pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 telah memasuki hari ke-8. Pencarian sehari sebelumnya, Sabtu 3 Januari 2014, tidak menemukan jenazah sama sekali. Total jenazah penumpang AirAsia yang sudah ditemukan Tim Basarnas gabungan yakni 30 jenazah.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.(Ant/Sun/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya