6 Kebiasaan Pasangan yang Bisa Ganggu Tidur

Istirahat di malam hari bisa menjadi cukup menyulitkan. Ini bisa dari pasangan yang mengorok alias mendengkur, atau rebutan selimut.

oleh Melly Febrida diperbarui 05 Jan 2015, 20:30 WIB
Kurang tidur pun berakibat pada kurang mampunya kita mengontrol makanan berkalori tinggi, rasa cemas berlebihan, depresi

Liputan6.com, New York Tidur nyaman menjadi modal efektif untuk menjalankan aktivitas secara produktif. Sayang, tidak setiap saat kita bisa tidur nyenyak karena gangguan yang bisa muncul dari pasangan, entah akibat ngorok atau pasangan lebih suka menggunakan AC sementara yang satunya tidak ingin AC. Tak heran bila beberapa pasangan tidur terpisah daripada bertengkar.

Menurut National Sleep Foundation, sekitar 25 persen pasangan Amerika Serikat tidur berpisah. Ini bisa menjadi solusi efektif bagi pasangan meski bisa mengurngi keintiman.

Situs Health, Senin (5/1/2015), menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi masalah tidur bagi pasangan:


Pasangan mengorok



1. Pasangan mengorok

Sekitar 37 juta orang dewasa mengorok. Ini menghasilkan kualitas tidur yang buruk untuk teman tidurnya dan diri mereka sendiri. Pria lebih mungkin mengalaminya dan dengkurannya cenderung memburuk seiring usia.

"Suara itu berasal dari getaran yang dibuat saat Anda bernapas melalui saluran udara yang menyempit saat tidur," kata Michael Breus, PhD, psikolog klinis dan spesialis tidur.

Mendengkur bisa menjadi tanda sleep apnea, suatu kondisi serius yang dapat diobati yang menyebabkan pernapasan berhenti beberapa kali setiap malamnya.

Breus menyarankan agar bebas dengkuran pasangan, redam dengan menutup telinga pakai bantal. "Suara akan memantul kembali ke arah lain, mengurangi kebisingan sehingga Anda akan lebih mudah tertidur," katanya.

2. Suhu kamar

Ketika salah satu pasangan senang dengan suhu yang hangat sedangkan yang lain ingin dingin tentu akan membuat tidur tak nyaman. Cobalah memilih suhu yang kedua pasangan setujui. Pasangan yang suka hangat cobalah menggunakan selimut atau piyama dengan bahan tebal. Sedangkan yang suka dingin bisa tanpa selimut.

Mengganti kasur dengan ukuran yang lebih besar juga bisa membantu. "Tempat tidur yang lebih besar membuat lebih banyak ruang sehingga orang yang ingin lebih dingin tak terpengaruh dengan panasnya tubuh lain," kata Psikolog Klinis dan Spesialis Tidur di New York, Janet Kennedy.


Gangguan anak-anak


3. Gangguan anak-anak

Ketika pasangan tak ingin menangani anak yang mimpi buruk atau ingin ke toilet, konflik terjadi dan bisa menyebabkan kelelahan di hari berikutnya.

"Terkadang hanya satu orangtua yang mengurus kebutuhan anak, dan yang bisa membuat benci,"kata Kennedy.

Kennedy menyarankan agar kedua orangtua tidurnya nyaman buatlah solusi di kamar tidur ketika keduanya berpikir rasional.

"Anda berada di kondisi yang sama untuk menangani situasi ini sehingga Anda tak hanya menetapkan batas-batas untu anak Anda, tapi juga berbagi tanggung jawab dari gangguan tengah malam," katanya.

Apabila tidak ada kesepakatan, ini akan membuat Anda berdua kurang tidur dan berpotensi mengalami konflik yang mengguncang ikatan Anda.

4. Waktu tidur dan bangun berbeda

Ini yang sulit. Kita semua memiliki jam internal yang secara umum menentukan kapan kita tidur di malam hari dan bangun di pagi hari. Namun, hampir mustahil untuk mengubah pola diri sendiri.

Buatlah kesepakatan dengan pasangan Anda yang tidurnya malam untuk tetap tenang dan tak melakukan apapun di kamar yang bisa menyebabkan Anda bangun, begitu pula apabila Anda bangun lebih dulu berjanji melakukan hal yang sama.

"Apabila Anda perlu bangun lebih dahulu, jangan menekan tombol snooze terlalu sering, sehingga berbunyi beberapa kali dan mengganggu orang lain," kata Kennedy.

Demikian pula untuk pasangan si burung hantu, gunakan headphone untuk mendengarkan musik atau menonton televisi ketika pasangan tidur. Jadwalkan waktu di tempat tidur agar intim dan berbicara pada waktu yang netral.


Anak suka gelap



5. Anda suka gelap, pasangan terang

"Kegelapan adalah isyarat ke otak Anda untuk meningkatkan produksi hormon melatonin,," kata Breus. Masalahnya, beberapa orang senang tidur dengan lampu menyala.

Apabila Anda dan pasangan Anda berada di kubu yang berlawanan, kompromi dengan menyetujui untuk menyalakan lampu rendah-watt atau lampu malam terpasan," kata Breus.

6. Anda pemeluk, pasangan butuh ruang

"Salah satu pasangan mungkin seperti meringkuk sebelum tidur dan jatuh tertidur di lengan yang lain, sementara yang lain merasa sesak dan tidak bisa bersantai kecuali ia berbalik," kata Kennedy.

"Ini hanya perbedaan dalam gaya tidur," katanya.

Anda berdua bisa mengambil jalan tengahnya dengan menyetujui berpelukan. Atau memeluk dalam waktu 10 sampai 15 menit yang berbeda, di mana Anda berdua bisa menyentuh dan berbicara, dan kemudian secara resmi pindah ke sisi berlawanan dari tempat tidur setelah waktu telah berlalu. Anda berdua memiliki keintiman.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya