Liputan6.com, New York - Ratusan petugas polisi membelakangi Walikota New York saat upacara pemakaman polisi kedua yang ditembak mati bulan lalu. Wenjian Liu, putra pendatang asal China, tewas ditembak bersama mitranya, Rafael Ramos, pada 20 Desember 2014 oleh seorang pria bersenjata.
Keduanya sedang berada di dalam mobil patroli ketika ditembak oleh Ismaaiyl Brinsley, yang memiliki catatan kekerasan dan kondisi mental yang tidak stabil.
Dalam upacara pemakaman Liu, ratusan polisi di luar ruangan memutuskan untuk membelakangi layar TV besar yang menayangkan pidato langsung Walikota New York, Bill de Blasio.
"Semua di kota kita ini remuk hatinya hari ini," kata de Blasio saat pemakaman Liu seperti dikutip BBC, Senin (5/1/2015).
Namun, banyak polisi New York yang kecewa dengan pernyataan de Blasio sebelumnya yang dianggap bersimpati dengan unjuk rasa antipolisi dalam beberapa bulan belakangan.
Aksi membelakangi pidato walikota juga dilakukan oleh para polisi saat penguburan Ramos pada 27 Desember lalu. Upacara pemakaman Liu sendiri ditunda untuk menunggu kedatangan keluarga besarnya dari China.
Sebelum upacara pemakaman Liu, Patrik Yoes dari persatuan Fraternal Order of Police yang beranggotakan 328.000 aparat polisi, mengatakan mereka mendapat serangan di seluruh Amerika Serikat.
"Di seluruh negeri, kami tampaknya berada di bawah serangan di dalam profesi penegak hukum dan pesan yang harus diambil adalah: Kami pelayan masyarakat. Kami bukan musuh masyarakat," tutur dia.
Namun, Komisaris Polisi New York, Bill Bratton, mendesak agar tidak memperlihatkan rasa tidak hormat dengan menulis memo "Pemakaman pahlawan adalah duka cita dan bukan mengeluh." Bagaimanapun, ratusan polisi memutuskan untuk membelakangi Walikota De Blasio.
Liu dan Ramos ditembak menyusul unjuk rasa terkait penembakan warga kulit hitam yang tidak bersenjata hingga tewas oleh polisi kulit putih, yang berawal di Kota Ferguson, musim panas 2014. (Ado)
Kecewa, Ratusan Polisi Membelakangi Walikota New York
Banyak polisi New York yang kecewa dengan pernyataan de Blasio sebelumnya yang dianggap bersimpati dengan unjuk rasa antipolisi.
diperbarui 05 Jan 2015, 06:24 WIBAksi balik badan polisi saat Walikota New York, Bill de Blasio sedang berpidato (nypost.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo Bahas Transformasi Digital dan E-Government Bersama Menkomdigi Meutya Hafid
Tips Agar Tidak Ngantuk Saat Bekerja: Panduan Lengkap Meningkatkan Produktivitas
Respons Ustadz Adi Hidayat saat Ada Wanita Penghafal Al-Qur’an Ingin jadi Istrinya
Sempol Ayam Resep: Panduan Lengkap Membuat Camilan Lezat Khas Malang
Kasus Korupsi Emas, 6 Eks Pejabat Antam Didakwa Rugikan Negara Rp3,31 Triliun
Sir Jim Ratcliffe Sebut Manchester United Lakukan Kesalahan Rekrut Pemain Bintang Ini
Mengenal Busana Pernikahan Adat Solo, Dipengaruhi Budaya Keraton
Mengenal 887 Alinda, Asteroid Raksasa yang Melintasi Bumi
Rekomendasi Asupan Protein yang Optimal untuk Diet Sehat dan Berat Badan Ideal
Resep Gulai Nangka Padang: Hidangan Lezat Khas Sumatera Barat
Resep Kue Bawang Renyah dan Gurih yang Bikin Nagih
Arti Mimpi Dikasih Bayi: Makna dan Tafsir Menurut Primbon