Kerjasama RI-Mongolia Terkendala Transportasi

Mongolia membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk belajar dan meningkatkan perdagangan dengan Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 05 Jan 2015, 14:13 WIB
Sofyan Djalil (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Mongolia Shagdar Battsegseg, Senin (5/1/2015) dalam rangka meningkatkan perdagangan ekonomi antar kedua negara.

Sofyan mengaku, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berkunjung ke Mongolia untuk membicarakan hubungan bilateral antara Indonesia dan Mongolia.

"Mongolia negara yang baru buka hubungan diplomatik dengan Indonesia. Mereka ingin belajar banyak dari kita dan bagaimana bisa meningkatkan perdagangan ekonomi kedua negara," jelas dia di kantornya, Jakarta.

Menurut Sofyan, pemerintah Mongolia ingin belajar tentang bidang pertanian dan lainnya dari Indonesia. Termasuk berharap bisa mengekspor produksi daging dari negaranya ke Tanah Air.

"Tapi tantangannya cukup berat karena lokasinya jauh, landlock, nggak ada pelabuhan. Kendala besar di transportasi, misalnya mau kirim barang ke sana harus lewat pelabuhan China, lalu disambung pakai kereta api. Begitujuga sebaliknya," ucap dia.

Sofyan mengaku, Indonesia saat ini tengah menggenjor nilai maupun volume ekspor untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Namun pemerintah harus tetap mempertimbangkan dari sisi ekonomi maupun finansialnya. (Fik/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya