10 Kegiatan Penting Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2014

Berikut 10 kegiatan penting penelitian dan pengembangan kesehatan selama 2014

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jan 2015, 16:17 WIB

Liputan6.com, Jakarta Saya membuat kaleidoskop 10 kegiatan penting penelitian dan pengembangan kesehatan, yang ternyata juga menggambarkan 10 masalah penting kesehatan negara kita.

There is no development without good planning. There is no good planning without valid data. There is no valid data without research

1. Pelaksanaan JKN 2014 dan Kartu Indonesia Sehat.

JKN dan KIS merupakan salah satu kegiatan utama pelayanan kesehatan di Indonesia tahun 2014, dan sampai 5 tahun ke depan. Kegiatan penelitian yang dilakukan dibidang ini antara lain :
- Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan dalam rangka Sistem Jaminan Sosial Nasional
- Penggunaan obat penyakit kronis dan kemandirian obat generik pada era JKN
- Peran Pemberi Kerja Non Formal dalam Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional
- Analisis Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sebagai Gatekeeper dalam rangka Penentuan Kapitasi Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional
- Analisis Sinkronisasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Pemerintah Pusat dengan Pemda tentang JKN
- Kepuasan Provider dan Peserta terhadap Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
- Pembiayaan Kesehatan (Studi Pembiayaan Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan)
- Kajian Implementasi Perpres No. 12/2013 ttg Jaminan Kes yang berkaitan dg Transfusi darah
- Kajian Hukum Penyelenggaraan RS Swasta pada Era JKN
- Implementasi JKN pada Klinik (PPK I Non Puskesmas)

2. SDT

Studi Diet Total (SDT 2014)merupakan riset gizi berskala nasional yang pertama kali dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Jumlah sampel terpilih tersebar di 33 provinsi, 497 kabupaten/kota, 2072 blok sensus dari 2080 BSyang ditargetkan (99,62%). Rumah tangga terpilih sebanyak51.127 RT berhasil dikunjungi sebanyak 46.238 RT (90.44%) dari yang ditargetkan.Target anggota rumah tangga (ART) sebanyak 191.524 ART dan berhasil diwawancara sebanyak 162.044 (84.61%) dari yang ditargetkan. Data yang dapat digunakan untuk analisis sebanyak 145.360 individu(89,71%).
Kita ketahui bahwa masalah gizi bangsa kita kini berupa :
- kurang gizi / gizi buruk
- stunting
- sudah banyak juga gizi lebih / obesitas

3. MERS CoV dan Ebola

Kedua penyakit ini merupakan issue besar dunia 2014, karena ‎kekawatiran penularan antar negara, kematian dan Pandemi. Sampai Desember 2014 masih terus ada kasus baru MERS CoV di jazirah Arab dan Ebola di Afrika.
Dunia dan Indonesia bersiaga menghadapi hal ini.

Di Indonesia, kepastian hasil dilakukan melalui pemeriksaan Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Di negara-negara WHO Southeast Asia Region ada 3 negara yang bisa memastikan MERS CoV, yaitu Laboratorium Balitbangkes Indonesia, Thailand dan India. Sampai 31 Desember 2014 laboratorium kami sudah memeriksa 151 orang suspek MERS CoV dari berbagai daerah di Indonesia dan semua hasilnya negatif.

Sementara itu, sampai 31 desember 2014 laboratorium Balitbangkes sudah memeriksa 5 orang suspek Ebola dan semua hasilnya negatif

4. Simposium penelitian dan pengembangan Kesehatan regional Asia Pasifik ke-2

Kami menyelenggarakan Acara ini pada 18-22. Nov 2014, diikuti oleh 543 Peserta,‎ 71 pembicara dari berbagai negara serta 87 buah poster presentasi.

Dari kacamata Kesehatan secara umum, maka hubungan Indonesia dengan negara lain amat penting, dalam 3 hal :
1. Penyakit dapat menular antar negara, borderless
2. Beberapa pakar / pejabat Indonesia sejauh ini punya peran penting di WHO
3. ‎Kerjasama regional dalam kesehatan masyarakat amat baik

5. Studi Kohor penyakit tidak menular (PTM) dan tumbuh kembang anak (TKA).

Balitbangkes melakukan penelitian kohor, mengikuti ribuan orang selama sampai 20 tahun, untuk melihat perubahan2 yang ada dalam TKA dan PTM. Bentuk studi mengikuti perkembangan sekelompok orang sampai puluhan tahun ini merupakan format studi penelitian ideal.

Dari kacamata kesehatan masyarakat secara umum, maka :
1. PTM merupakan penyakit utama kini, dan juga di masa datang di era Sustainable Development Goals
2. TKA terus menjadi perhatian penting, karena anak merupakan generasi penerus bangsa

6. ‎Sarasehan

Pada 25 November 2014 kami menyelenggarakan acara Sarasehan "Kemitraan Membangun Kemandirian Menuju Indonesia Sehat dan Sejahtera Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-50". Pemrasaran‎ Sarasehan ini Pemerintah DKI Jakarta, Ketua PP Aisiyah), Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa), Pelaku Usaha dan Dekan FISIP UI. Berbagai rekomendasi dihasilkan, utamanya bagaimana kesehatan dilihat dari kacamata para tokoh Non Kesehatan.

Secara umum memang ada 2 konsep penting kesehatan masyarakat yang berkait dengan acara ini :
a. Pengertian "Social Determinant of Health"
b. Masalah Kesehatan tidak bisa hanya diselesaikan oleh orang kesehatan semata, perlu peran serta banyak sektor.

7. LitBang Jamu dan Tanaman Obat

‎Dari sudut tugas penelitian dan pengembangan telah dilakukan:
a. Penelitian Saintifikasi Jamu,
b. Penelitian Tanaman Obat
c. Analisa hasil Riset Tanaman Obat dan Jamu (Ristoja), dll

Secara umum maka jamu punya 3 aspek :
a. Aspek kesehatan
b. Aspek budaya bangsa, sejalan dengan sila ke tiga Trisakti yaitu Berkepribadian dalam Berbudaya
c. Aspek ekonomi, seperti Tanaman Obat Keluaga, Wisata Jamu dll

8. Ujicoba penelitian Analisa Cemaran Kimia Makanan (ACKM) dan Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit (Rikhus Vektora)

Dari sudut ilmu penelitian maka Uji Coba seperti ini amat diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan penelitian nantinya, agar hasilnya dapat valid.

Dari sudut kesehatan masyarakat, ada 2 hal yang berkait dengan kegiatan ini :

a. Cemaran kimia pada makanan kita sudah banyak jadi issue publik, termasuk cemaran jajanan anak sekolah, dan perlu penangangan bersama
b. Penyakit zoonosis (yang ditularkan binatang dan vektor) harus jadi perhatian penting, karena di pahami bahwa kemungkinan besar Pandemi dunia mendatang‎ adalah akibat penyakit zoonosis.

9. Rikhus Budaya

Pada tahun 2014 Balitbangkes sudah melakukan 20 penelitian etnografi. Penelitian dilakukan a.l pada Etnik Muyu - Kabupaten Boven Digoel, Etnik Baduyi Dalam - Kabupaten Lebak, Etnik Buru - Kabupaten Buru, Etnik Kaili Da’a - KabupatenMamuju Utara, Etnik Rote - Kabupaten Rote Ndao, dll.

Dari kacamata kesehatan masyarakat secara umum maka aspek budaya setempat jelas memegang peranan amat penting. Keyakinan budara seseorang akan amat mempengaruhi pengertian perilaku‎nya tentang konsep sehat - sakit, dll.

10. Parade Penelitian Kesehatan

Badan Litbangkes mengadakan “Parade Hasil Penelitian Kesehatan Tahun 2014”. Pada hari Senin, tanggal 29 Desember 2014. Dari kacamata penelitian maka ada 3 tujuan acara ini:
1. Tanggung jawab akuntabilitas publik
2. Diseminasi ke penanggung jawab program
3. Sosialisasi ke masyarakat

‎Pada saat acara Parade Penelitian Kesehatan 2014, diluncurkan juga Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), untuk menjadi acuan dan pertimbangan dalam penyusunan prioritas pembangunan kesehatan, baik yang dilakukan oleh daerah maupun oleh pusat.

Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya