Tarif Angkot Tak Turun, Ahok Perkuat Jaringan Transjakarta

Ahok menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta mau mendorong masyarakat bisa lebih nyaman menggunakan Transjakarta.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 05 Jan 2015, 16:43 WIB
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan penyesuaian tarif angkutan umum sebesar 10 persen pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Jakarta, Selasa (18/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Tarif angkutan perkotaan (angkot) tidak turun, meski harga premium telah turun. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuturkan langkah yang diambil adalah menguatkan Transjakarta.

"‎Mereka juga nggak mau turunin, makanya kita mau perkuat jaringan Transjakarta. Kita ingin e-ticketing bayar bulanan atau harian jadi diskonnya ada di situ," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (5/1/2015).

Ahok menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mau mendorong masyarakat bisa lebih nyaman menggunakan busway. ‎Selain itu, ia menginginkan agar angkutan umum nantinya berada di bawah PT Transjakarta.

"Nanti kan kita mau paksa semua kendaraan di bawah Transjakarta. Kita bayar rupiah per kilometer. Angkot-angkot lewat jalur inspeksi saja," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Awal tahun ini, pemerintah memutuskan menetapkan harga baru untuk bahan bakar minyak jenis premium, solar, dan minyak tanah.

Harga premium dipatok turun dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600. Harga solar turun dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.250. Namun penurunan harga premium tak membuat tarif angkot atau angkutan umum ikut turun. (Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya