Memaknai Liburan bagi Anak-anak

Liburan sebenarnya dapat juga dimanfaatkan tidak hanya untuk mengembalikan kesegaran jasmaniah

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jan 2015, 18:00 WIB
Ketahui beberapa tips berlayar bersama anak agar liburan Anda tidak terganggu (foto: foxnews.com)

Liputan6.com, Jakarta Libur panjang akhir tahun telah berakhir. Liburan yang kerap identik dengan rekreasi bagi kebanyakan orang kerap berakhir dengan banyak lelah, capai, dan tubuh tidak bergairah. Meski begitu, pikiran dan hati segar.

Bagi orangtua yang memiliki anak di usia prasekolah hingga pendidikan dasar, liburan sebenarnya dapat juga dimanfaatkan tidak hanya untuk mengembalikan kesegaran jasmaniah namun juga mempererat kembali ikatan keluarga yang mungkin di hari-hari kerja sempat terabaikan.

Di samping itu, liburan juga bermanfaat bagi para orangtua tersebut untuk menemani anak mengembangkan beberapa aspek dalam dirinya untuk melengkapi apa yang sudah dipelajarinya di sekolah. Untuk dapat memanfaatkan waktu liburan secara optimal bagi kepentingan-kepentingan tersebut, beberapa hal berikut dapat diperhatikan dan dilakukan oleh orangtua bila saat liburan kembali tiba antara lain:


Waktu khusus

a. Menyediakan waktu khusus untuk anak dalam waktu yang mencukupi

Pada saat liburan, banyak aktivitas lain yang berpotensi menyita waktu orangtua saat liburan, antara lain melakukan hobi yang tidak melibatkan anak, sibuk menyelesaikan pekerjaan di rumah, atau bahkan masih menyelesaikan berbagai pekerjaan dari kantor. Aktivitas-aktivitas tersebut akan menghilangkan kesempatan untuk bersama dengan anak saat liburan. Oleh karenanya, orangtua perlu melakukan pengelolaan kegiatan sehingga mereka dapat memiliki kesempatan yang mencukupi untuk secara khusus bersama dengan anak-anak mereka. Jika bagi orangtua anak dipandang berharga, tujuan lainnya seperti hobi pribadi, pekerjaan, dan kegiatan rumah akan dapat ditunda penyelesaiannya


Hindarkan anak dari televisi

b. Tidak membiarkan anak berlama-lama dengan televisi, game online/elektronik, internet, dan semacamnya

Tibanya waktu liburan membuat banyak orang termasuk anak-anak akan dapat melakukan aktivitas yang dipandang sebagai aktivitas rekreatif dalam jangka waktu yang relatif lama. Saat ini, ada aktivitas rekreatif yang berpotensi menghabiskan waktu dan energi dalam jumlah yang besar yaitu menonton televisi, memainkan game online/elektronik, berselancar di internet, dan semacamnya. Aktivitas-aktivitas yang kebanyakan dilakukan sendirian ini begitu mengasyikkan dan secara tidak sadar akan menurunkan bahkan menghilangkan kesempatan anak melakukan kegiatan lainnya termasuk kegiatan bersama dengan teman-teman dan orangtuanya. Setelah orangtua sendiri mampu mengendalikan kebiasaan mereka sendiri untuk menghabiskan waktu dengan alat-alat elektronik dan internet, mereka kemudian dapat mengajak anak untuk juga melakukannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memberikan alternatif kegiatan yang menarik yang melibatkan orangtua atau orang lain di sekitar anak. Sebenarnya jika orangtua mau sungguh-sungguh menyediakan waktu, tidaklah sulit mengalihkan perhatian anak dari televisi, game online /elektronik, internet dan sejenisnya. Hal ini karena dalam diri anak sendiri sebenarnya terdapat sifat ingin tahu akan segala sesuatu di sekelilingnya. Jika orangtua dapat memanfaatkan sifat ini dan melakukannya secara kreatif dan konsisten, mereka pasti akan berhasil.


Ajak anak keluar

c. Mengajak anak bermain di luar ruangan

Lembaga pendidikan saat ini banyak dirancang untuk berfokus pada aktivitas kognitif dan dilakukan di dalam ruangan padahal anak memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk melakukan eksplorasi yang melibatkan berbagai aspek dalam dirinya. Untuk menyeimbangkan pemenuhan berbagai kebutuhan anak bereksplorasi, orangtua dapat memanfaatkan liburan untuk melakukannya. Salah satu yang dapat dilakukan adalah mengajak anak melakukan kegiatan eksploratif atau petualangan kecil-kecilan di luar ruangan. Kegiatan ini tidak perlu dilakukan dengan peralatan yang mahal. Kuncinya adalah tersedianya lingkungan luar yang kaya agar anak dapat diajak bereksplorasi bersama. Jika di sekolah, anak banyak dilarang, dengan pengawasan dari orangtua, kegiatan eksploratif ini dapat memberikan ruang bagi anak untuk melakukan banyak hal misalnya berlari, meloncat, memanjat, merobohkan, menyusun, memaku, menyambung, mematahkan, dan sebagainya.


Proyek bersama

d. Mengajak anak melakukan “proyek bersama”

Liburan dapat juga diisi oleh orangtua dengan melakukan “proyek bersama” dengan anak. Selain mengembalikan kesegaran jasmani dan rohani baik untuk anak maupun untuk orangtua sendiri, kegiatan ini bermanfaat juga untuk memperkuat ikatan orangtua dan anak serta mengasah kreativitas bersama. Proyek yang dilakukan tidak selalu merupakan proyek besar. Yang harus dimunculkan dalam proyek yang dibuat adalah merangsang imajinasi dan kreativitas, membutuhkan banyak aktivitas kerjasama, dan ada hasil yang dapat dilihat bersama. Tentunya proyek ini perlu memperhatikan berbagai kondisi yang dimiliki. Contoh aktivitas yang dapat digunakan untuk proyek bersama antara anak dan orangtua adalah membuat rumah dari kertas yang dapat dimasuki anak, menyediakan satu bidang dinding untuk dicat bersama dengan berbagai warna, membuat kue, dan sebagainya

Y. Heri Widodo, M.Psi., Psikolog
Dosen Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Pemilik Taman Bermain dan Belajar Kerang Mutiara, Yogyakarta

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya