Liputan6.com, Beijing - Sebuah vas berisi campuran bunga dan buah sempat menjeng di Lapangan Tiananmen, Beijing menjelang hari libur nasional China tahun 2013 lalu. Sebagai simbol negara tersebut.
Sebuah pot raksasa berwarna merah itu memiliki tinggi 13 meter dan berdiameter 11 meter. Isinya: Bunga mawar imitasi, buah persik dan anggur.
Meski indah dan unik, kehadiran vas raksasa berisi bunga dan buah imitasi itu pun menimbulkan reaksi pro-kontra dari masyarakat.
Sebagian kalangan sangat takjub dengan karya seni itu. Sementara yang lainnya menghujat, mengatakan karya tersebut hanyalah buang-buang uang.
Menurut media pemerintah Beijing Youth Daily, karya seni itu menghabiskan dana lebih dari 570.000 yuan atau sekitar Rp 1.1 miliar. Jumlahnya bertambah, dari karya seni sebelumnya yang hanya menghabiskan dana 8 ribu yuan atau sekitar Rp 16 juta pada dua tahun sebelumnya. (Tnt)
Pot Bunga Jumbo Seharga Rp 1 Miliar
Pot raksasa berwarna merah itu memiliki tinggi 13 meter dan berdiameter 11 meter. Isinya: Bunga mawar imitasi, buah persik dan anggur.
diperbarui 06 Jan 2015, 19:06 WIBPot bunga jumbo. (Asia Travel)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Terungkap, Penyebab Kematian Balita di Jaktim Bukan karena Kekerasan Seksual
Inilah Negara-Negara yang Kini Tinggal Sejarah
Kaleidoskop 2024: Timnas Indonesia Ukir Tinta Emas, Lolos Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia hingga Juara Piala AFF Wanita Perdana
Bagaimana Sains Menjelaskan Fobia?
Cara Praktis Membuat Masker Lidah Buaya untuk Kulit Cantik dan Sehat
YLKI: Diskon Listrik 50 Persen Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi
5 Sikap Berkelas yang Harus Dimiliki Perempuan Dewasa
Timnas Indonesia vs Filipina: Shin Tae-yong Minta Dukungan Penuh Suporter Garuda
Baca Surah Al-Qur'an Ini, Bebas Siksa Kubur dan Dapat Syafaat di Hari Kiamat, Penjelasan Buya Yahya
Gaya Rambut Terbaik untuk Mengatasi Rambut Mengembang
Jadwal dan Hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Misi Jadi Raja Asia Tenggara
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?