Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional pada hari ke-10 evakuasi korban AirAsia QZ8501 memfokuskan untuk menemukan bangkai pesawat. Area pencarian sengaja ditambah ke sisi barat dari sektor prioritas pertama, di daerah seluas 10x10 nautical milles yang diduga menjadi tempat bangkai pesawat nahas itu bersemayam.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya sengaja memfokuskan pencarian bangkai pesawat karena pencarian korban sudah dilakukan sejak hari pertama evakuasi. Namun, ia menegaskan Tim Gabungan juga tetap melakukan pencarian korban di daerah prioritas utama.
"Di sektor tambahan kita akan tetap lakukan pencarian di mana ada dua kapal dari Singapura. Kemudian di sektor prioritas pertama, tetap kita akan melaksanakan tugas di sana. Menjaga kalau masih ada korban yang mengapung," kata Bambang di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).
Ia menerangkan, pencarian dan evakuasi terhadap jenazah korban sengaja dilakukan lebih awal karena lebih mudah dilakukan. Namun, bila pencarian jenazah korban terus menerus dilakukan tanpa memfokuskan mencari bangkai pesawat, maka kerja Tim Gabungan tidak akan efektif. Belum lagi kendala cuaca dan gelombang tinggi di lokasi pencarian korban masih menjadi kendala Tim Gabungan.
"Makin ke timur arusnya makin kuat, betapa susahnya. Tidak gol misi saya. Oleh karena itu yang tersulit kita lakukan dulu, baru tahapan selanjutnya," tukas Bambang.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat. Pesawat itu terdiri dari 155 orang penumpang dan 7 kru. (Mut)
Advertisement