Liputan6.com, New York Berbagai studi telah menunjukkan bahwa merokok merugikan kesehatan. Bagi perempuan, merokok bisa meningkatkan kanker paru, rongga mulut, payudara, gangguan menstruasi hingga gangguan kesuburan dan kehamilan. Berhenti merokok bisa jadi menurunkan risiko tersebut, namun para perempuan harus memerhatikan waktu terbaik untuk berhenti merokok.
Menurut sebuah studi dari University of Montreal, perempuan harus memperhitungkan siklus menstruasi ketika ingin berhenti merokok. Sesudah masa subur atau ovulasi merupakan waktu terbaik untuk memulai berhenti merokok. Masa subur terjadi pada hari ke-14 atau 16 setelah menstruasi.
Advertisement
Salah satu peneliti, Adrianna Mendrek, mengatakan bahwa masa yang paling sulit untuk berhenti merokok adalah pada fase folikular atau fase yang sesudah masa menstruasi.
"Hal ini disebabkan karena adanya penurunan hormon estrogen dan progestron sehingga meningkatkan aktitvitas sirkuit saraf yang berhubungan dengan keinginan, termasuk keinginan merokok," terangnya seperti dilansir NY Daily News, Selasa (6/1/2015).
Mendrek mengungkapkan bahwa pada pertengahan fase luteal adalah waktu terbaik untuk berhenti. Fase luteal sendiri adalah fase dari masa subur hingga menstruasi. Pada fase ini terjadi peningkatan tingkat estrogen dan progesteron. Pada titik ini, keinginan terhadap sesuatu tidak tinggi.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal Psychiatri ini melibatkan 34 perempuan dan laki-laki yang telah merokok selama 15 tahun. Data tentang aktivitas merokok didapatkan menggunakan kuesioner dan scan otak lewat MRI.
Pada saat pemindaian menggunakan MRI terlihat keinginan terhadap sesuatu paling tinggi pada fase folikular. Sementara pada pertengahan fase luteal keinginan terhadap sesuatu mulai meredam.