Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba keluar dari ruang kerjanya. Dengan kemeja batik yang ia kenakan, pria yang biasa disapa Ahok itu langsung menuju ke halaman Balaikota, Jakarta menghampiri jejeran 5 bajaj bertenaga listrik yang telah parkir sejak pagi tadi.
Setelah sempat berbincang dengan pemilik Bajaj, Christoforus Richard, bos PT Arrtu Mega Energie yang merupakan perusahaan pembuat bajaj listrik itu pun langsung mengajak Ahok untuk naik bajaj berwarna putih itu.
Ahok pun duduk di barisan penumpang, bersama Chiristoforus dan seorang anak buahnya mengemudikan bajaj tersebut. "Ayo, wartawan mau ikut nggak? Kita ke Monas naik ini," ucap Ahok, Selasa (6/1/2015).
Bajaj yang ditumpangi Ahok pun tancap gas, tidak sampai Monas. Namun bajaj yang mesinnya diproduksi oleh perusahaan otomotif asal Tiongkok itu hanya berkeliling halaman Balaikota. Di depan Balaikota, Ahok sempat turun dan menegur salah satu pedagang kopi keliling yang memarkir sepedanya sambil berjualan di samping trotoar Balaikota.
Kepada pria bertopi tersebut, Ahok mengatakan dirinya tidak melarang para pedagang kopi keliling berjualan di area tersebut, namun ia menekankan agar mereka tidak mengganggu para pengguna jalan. "Kamu kalau jualan kopi di sini nggak apa-apa. Tapi sampahnya jangan dibuang ke rumput ya, harus tertib. Dan jangan sampai mengganggu para pejalan kaki yang lewat," ucap Ahok.
"Iya Pak, siap Pak...," ucap pedagang kopi itu dengan wajah sedikit tegang.
Ahok pun kemudian memastikan kalau kopi dan minuman yang mereka jual tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. "Eh, ini kopinya bikinnya enggak dicampur bahan kimia juga kan?" tanya Basuki kepada dua pedagang kopi bersepeda itu.
"Nggak, pak. Pakai gula asli, nggak pakai bahan-bahan berbahaya Pak," jawab salah seorang dari mereka.
Setelah diinterogasi Ahok, pedagang kopi itu kemudian balik 'menodong' Ahok. Sambil mengeluarkan telepon seluler dari kantongnya, salah seorang pedagang kopi kemudian meminta berfoto bersama dengan Ahok. "Mau foto bareng boleh nggak Pak," ujar dia.
"Ayo, sini boleh, tapi kamu jangan ganggu orang jalan ya, harus tertib," kata Ahok.
Setelah berfoto, Ahok kemudian menaiki kembali Bajaj tersebut. Ia pun kemudian mengamati bagian badan bajaj yang terlihat begitu tipis dengan mengetuk-ngetuk bagian pintu Bajaj. Ia pun kemudian kembali menaiki bajaj dan duduk di kursi bagian penumpang. Layaknya sopir bajaj sungguhan, mantan Bupati Belitung Timur itu menggerakkan kemudi bajaj sambil bertanya cara mengemudi angkutan umum tersebut.
"Ini kalau mau menyalakan bajaj, pakai starter yang ini, Pak, ditekan saja Pak, nanti hidup," ucap Christoforius kepada Ahok.
Ahok pun menganggap munculnya bajaj tersebut merupakan inovasi untuk dapat menciptakan kendaraan ramah lingkungan. "Bagus ini. Tapi lebih bagus lagi kalau ada (perusahaan) yang nawarin bus listrik," ujar Basuki.
5 Kendaraan umum tersebut merupakan bajaj bertenaga listrik yang diproduksi oleh perusahaan yang bergerak di bidang energi, yaitu PT Arrtu Mega Energie. Chistoforius mengatakan, saat ini jumlah bajaj yang telah mereka produksi mencapai sekitar 500 unit. Sedangkan 5 bajaj yang dibawa adalah contoh untuk diperlihatkan kepada Ahok.
"Bila telah mendapatkan izin dari Pak Gubernur, (bajaj) akan langsung kita operasikan," tutur Chistoforius. (Ans)
Aksi Ahok Sopiri Bajaj
Di depan Balaikota, Ahok sempat turun dari bajaj listrik dan menegur salah satu pedagang kopi keliling yang memarkir sepedanya.
diperbarui 06 Jan 2015, 21:16 WIBGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyopiri bajaj listrik. (Liputan6.com/Luqman Rimadi)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab