Harga Minyak Kian Terperosok Bikin Bursa AS Melemah

Indeks S & P 500 jatuh di bawah 2.000 untuk pertama kalinya sejak 17 Desember 2014, di mana Wall Street mengalami penurunan terbesar.

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Jan 2015, 04:03 WIB
Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi karena harga minyak melemah.

Liputan6.com, New York - Bursa AS tercatat turun lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi ini) terimbas rilis data laju pertumbuhan di sektor jasa AS yang melambat dan anjloknya kembali harga minyak dunia.

Melansir laman Reuters, indeks S & P 500 jatuh di bawah 2.000 untuk pertama kalinya sejak 17 Desember 2014, di mana Wall Street mengalami penurunan terbesar sejak awal Oktober.

Indeks saham S & P sektor energi turun 1,8 persen dan menjadi hambatan terbesar pada S&P 500. Minyak mentah AS turun di bawah US$ 50 per barel di tengah kekhawatiran tentang pasokan kian memuncak.

Dow Jones Industrial Average turun 215,99 poin atau 1,23 persen menjadi 17.285,66 poin. Indeks S & P 500 kehilangan 25,7 poin atau 1,27 persen ke posisi 1.994,88 dan Nasdaq Composite turun 78,80 poin atau 1,69 persen menjadi 4.573,78 poin.

Pelemahan Wall Street dipicu rilis laporan pertumbuhan sektor jasa AS yang melambat pada kuartal keempat.

Kemudian kembali anjloknya harga minyak di mana, minyak AS terakhir turun US$ 1,85 menjadi US$ 48,19 merupakan posisi terendah sejak April 2009 yang mencapai US$ 47,74 per barel.

"Tingkat pertumbuhan ekonomi dipertanyakan sehingga ... rasa takut terjadinya perlambatan global," kata Bucky Hellwig, Wakil Presiden Senior BB & T Wealth Management di Birmingham, Alabama.

Kemudian proses Pemilihan Umum Yunani, yang dapat memicu keluarnya negara ini dari zona euro, sekitar tiga minggu lagi, meningkatkan kesulitan bagi Bank Sentral Eropa untuk bergerak ke arah pelonggaran kuantitatif karena upaya untuk menstabilkan perekonomian wilayah. (Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya