Liputan6.com, Hong Kong Saat ini masyarakat Hong Kong dan Tiongkok tengah menikmati sebuah film produksi tanah air mereka yang berjudul The Taking of Tiger Mountain. Film berjenis petualangan dan perang itu, kini telah berada di puncak box office Tiongkok selama dua pekan berturut-turut.
Dilansir dari Variety, Senin (5/1/2015), keunggulan The Taking of Tiger Mountain di kompetisi penjualan box office Tiongkok, sukses mengalahkan pemutaran perdana film `Night At The Museum 3` di negeri tersebut.
Advertisement
Bertahannya film ini di posisi puncak selama dua minggu tak luput dari peraihannya yang mencapai USD 58,3 juta (Rp 741,3 miliar). Sebelumnya, selama enam hari pembukaannya di bioskop, film ini meraup USD 51,9 juta (Rp 661,3 miliar), seperti dilaporkan pengawas box office Tiongkok, Ent Group.
Sementara itu, posisi kedua box office diraih oleh Love on the Cloud yang dipegang oleh Huayi Bros Media. Posisi ketiga diduduki oleh One Hundred Thousand Bad Jokes yang ditangani Wanda Media.
Tempat keempat diraih oleh Gone With The Bullets arahan Jiang Wen. Di sisi lain, Night At The Museum: Secret of the Tomb yang juga masuk ke jajaran box office Tiongkok, terhitung sebagai film Hollywood pertama yang rilis pada 2015 di Negeri Panda itu.
Film laga The Taking of Tiger Mountain yang juga tayang dalam layar 3D ini, disutradarai oleh Tsui Hark dengan distributor utama Bona Film Group. Zhang Hanyu, Tony Leung Ka-fai, dan Lin Gengxin merupakan nama-nama bintang yang terlibat di dalamnya.
Kisah film yang rilis perdana 23 Desember 2014 di Tiongkok itu, diambil dari novel berjudul Tracks in the Snowy Forest karangan Qu Bo. Yang Zirong (Zhang Hanyu) dan Shao Jianbo (Lin Gengxin), adalah dua tokoh pahlawan di film ini.
Dalam The Taking of Tiger Mountain, Yang Zirong (1917-1947) diambil dari tokoh nyata, sementara Shao Jianbo merupakan tokoh fiksi. Qu Bo sendiri menciptakan Shao Jianbo berdasarkan dirinya dengan kisah dari sudut pandang karakter ciptaannya itu. (Rul/Ade)