Di Balik 98, Film Sensitif Arahan Lukman Sardi

Untuk membuat film Di Balik 98, Lukman Sardi harus membaca literatur dan mewawancarai sejumlah saksi sejarah tragedi Mei 1998.

oleh Julian Edward diperbarui 07 Jan 2015, 22:45 WIB
Untuk membuat film Di Balik 98, Lukman Sardi harus membaca literatur dan mewawancarai sejumlah saksi sejarah tragedi Mei 1998.

Liputan6.com, Jakarta Sudah sejak lama Lukman Sardi  memendam keinginan untuk menyutradarai film layar lebar. Mimpi itu terwujud. Lukman memulai debutnya lewat film Di Balik 98.

Sesuai judulnya, film ini berlatar masa-masa di awal reformasi. Tepatnya Mei 1998, di mana aksi demostrasi mahasiswa sedang mencapai puncaknya. Belum lagi kerusuhan dan aksi penjarahan yang terjadi di tengah masyarakat. Dalam film Di Balik 98, tragedi kelam itu dibalut dengan kisah asmara dua mahasiswa Universitas Trisakti.

Sebagai film pertama dengan tema yang amat sensitif, Lukman memiliki tantangan besar. Ia mengandalkan riset dan literatur dari pihak-pihak yang menjadi saksi hidup Tragedi Mei 98.

Foto dok. Liputan6.com


"Misalnya saja buku BJ Habibie dan Fadli Zon. Jadi kami riset lewat data-data yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Lukman usai screening film tersebut di Djakarta Theatre, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2014).

Tak hanya memakai catatan sejarah, Lukman juga turut mewawancarai saksi hidup agar jalan ceritanya kian dalam. "Pokoknya risetnya banyak dan lama, sekitar tiga bulan," imbuh bintang film Laskar Pelangi ini.

Melirik daftar pemain, Film Di Balik 98 gemerlap dengan bintang Tanah Air seperti Chelsea Islan, Boy William, Agus Kuncoro, Ririn Ekawati, dan Donny Alamsyah. (fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya