4 Mitos Kanker yang Sering Terdengar

Upaya pengurangan kasus kanker masih dibayangi mitos-mitos yang beredar di masyarakat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 10 Jan 2015, 10:00 WIB
Sel Kanker

Liputan6.com, London- Jumlah penderita kanker dari tahun ke tahun jumlahnya masih sangat tinggi. Dan kanker sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyak pasien kanker yang gagal berjuang melawan kanker di tubuhnya.

Sayangnya lagi, masih banyak mitos yang beredar di masyarakat baik di Indonesia maupun dunia tentang kanker yang makin menyulitkan upaya pengurangan kasus kanker. Dilansir dari laman Cosmopolitan UK, Jumat (9/1/2015) ini daftar mitos yang harus dipatahkan.

Mitos 1: Kanker Penyakit Modern

Banyak yang mengatakan bahwa kanker merupakan penyakit baru yang dikaitkan dengan kebiasaan modern seperti merokok, makan makanan olahan dan stres.

Faktanya, kanker sudah lama terjadi pada manusia. Beberapa saat lalu di Sudah ditemukan kerangka yang berusia 1.200 tahun Sebelum Masehi yang terkena kanker.

Mitos 2: Deodoran sebabkan kanker

Banyak yang mengatakan bahwa menggunakan deodoran pada ketiak bisa sebabkan kanker. "Tidak ada bukti yang meyakinkan deodoran maupun antiperspiran sebabkan kanker payudara," terang pakar kesehatan senior Cancer Research UK, Sarah Williams.

Mitos 3: Terkena kanker itu nasib

'Jika kita mewarisi gen kanker, ya mau tidak mau kena kanker'. Banyak yang menyatakan seperti itu. Dan itu tidak sepenuhnya tepat. Menurut Cancer Research UK, kanker yang disebabkan karena faktor gen 'hanya' 5-10 persen. Sementar 40% ditentukan oleh gaya hidup.

Oleh karena itu menjaga gaya hidup sehat bisa mengurangi persentase terkena kanker. "Tidak ada jaminan akan terbebas dari kanker dengan menjalani gaya hidup sehat. Namun dengan tidak merokok, tidak banyak minum alkohol, berolahraga mendukung Anda menambah kemungkinan terhindar dari kanker," terang Williams.

Mitos 4: Merokok sosial tidak masalah

Banyak masyarakat yang kini merokok saat berkumpul dengan teman-temannya saja dan berpikir tak akan menimbulkan risiko kesehatan. Siapa bilang?

Sebuah studi menyatkan bahwa merokok empat batang per hari 50 persen lebih cepat meninggal dibanding yang tidak merokok. Asap rokok tetap masuk ke tubuh yang mengandung bahan kimia memicu kanker.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya