Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar akan kembali diturunkan pada 1 Februari 2015.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, penurunan tersebut dikarenakan disesuaikan dengan harga minyak dunia yang belakangan tembus di bawah US$ 50 per barel.
Artikel soal rencana penurunan harga BBM subsidi menjadi informasi yang paling diburu masyarakat. Tak hanya itu, hilangnya premium dari pasaran serta informasi seputar insiden AirAsia juga memikat hati pembaca.
Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi Rabu, 7 Desember 2014:
Advertisement
1. Sofyan Djalil Pastikan Harga BBM Turun Lagi per 1 Februari
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil memastikan harga BBM bakal turun lagi di awal bulan seiring dengan turunnya harga minyak di pasar internasional.
Namun begitu, Sofyan masih belum dapat menjelaskan berapa penurunan yang akan terjadi dan akan berlaku per 1 Februari 2015.
2. Enam Bulan Lagi, Premium Lenyap dari Peredaran
Indonesia kini sudah tidak impor BBM Ron 88 atau setara premium. Dengan begitu dalam waktu enam bulan, keberadaan premium di seluruhnya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) digantikan dengan Ron 92 yang setara dengan Pertamax.
3. Agnes Collier, Gadis Lumpuh Penerima Asuransi Pribadi Termahal
Seorang gadis belia asal Inggris, Agnes Collier, yang harus menderita lumpuh paska kecelakaan yang menimpanya.
Untungnya, sebuah perusahaan asuransi setuju menanggung biaya pengobatan dan memberikan klaim asuransi senilai US$ 37 juta atau Rp 471,2 miliar (kurs: 12.735/US$) pada sang gadis.
4. Pengamat: Pembekuan Rute AirAsia Tanda Pemerintah Serius
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membekukan rute Surabaya-Singapura milik AirAsia.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Transportasi Udara Arista Atmadjati mengatakan pembekuan izin tersebut menjadi contoh keseriusan pemerintah dalam memperbaiki penerbangan di Indonesia.
5. Bos AirAsia Indonesia: Kompensasi Rp 300 Juta Murni Inisiatif
Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widiyatmoko mengatakan, hingga saat ini pihak AirAsia belum menyampaikan soal kompensasi.
Keluarga saat ini, kata Sunu, meminta untuk tidak membicarakan soal kompensasi. Sebab menurut keluarga, kalau sudah bicara kompensasi, konotasi penumpang kami tidak selamat. (Ndw)