Liputan6.com, California Joe Fraley dari Duarte, California, selalu menyanyikan lagu untuk sang ibunya. Ia bermain musik bukan hanya karena ingin, tapi itu semua demi kesehatan ibunya.
Fraley begitu senang melihat ibunya yang bahagia saat ia bermain musik. Apalagi kondisi sang ibu yang menderita Alzheimer membuatnya tak ingat apapun. Menurutnya, dengan musik itu ibunya akan melupakan rasa sakitnya.
Advertisement
Fraley menggunggah video bertajuk Singing my Mom a Song di Youtube. Di dalam video berdurasi 2 menit 3 detik itu terlihat, sebelum Fraley bermain musik, ibunya terlihat bingung dan melontarkan beberapa pertanyaan.
"Saya bingung, sayang. Saya tak tahu siapa saya," kata Judy.
Mendengar kegundahan Judy, Fraley (33) menjawab: "Tidak apa-apa ibu, semua akan baik-baik saja. Saya berjanji. Ibu mau mendengarkan musik?" tanya sang anak.
Wajah Judy tersenyum dan kecupan diberikan di pipi Fraley. Begitu Fraley mulai memetik gitarnya, sang ibu yang berambut pendek itu terlihat bahagia. Senyuman lebar kerap terlihat di wajahnya. Ia bahkan berusaha menyanyi menirukan lirik yang diucapkan anaknya.
Di akhir video itu, sang ibu memuji putranya. "Kamu terlihat ganteng dengan senyuman manis, kamu orang yang baik".
Fraley pun tertawa sambil mengucapkan, `Terima kasih ibu, kamu juga.. Saya sayang kamu."
Judy baru-baru ini dipindahkan ke tempat perawatan setelah didiagnosa memiliki penyakit yang merampok semua ingatannya sekitar dua tahun lalu. Fraley mengatakan, sang ibu sudah tak bisa lagi mengenalinya ketika ia menjenguknya. Tapi, musik selalu menjadi pendukung terbesar.
"Dia akan selalu mencintai lagu-lagu saya dan mendengarkannya.. Ketika dia terkena Alzheimer, saya memainkan musik bukan hanya untuk bermain dengannya tapi sebagai terapi karena saya merasa ini akan meringankan rasa sakitnya," kata Fraley seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (9/1/2015).
Fraley mengatakan terkadang ia membawa gitarnya ketika menjenguk sang ibu dan bermain bersama pasien lainnya.
Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum, berjumlah kira-kira dua pertiga dari semua kasus. Penyakit ini menyebabkan penurunan kemampuan kognitif secara berangsur-angsur, sering bermula dengan kehilangan daya ingat, perubahan emosi dan disfungsi eksekutif.
Menurut penelitian yang dilakukan WHO, saat ini ada satu kasus diagnosis Alzheimer dalam 4 detik di dunia. Selain itu, data yang sama mengatakan bahwa satu dari sepuluh orang berusia di atas 65 tahun terkena Alzheimer. Angka ini lebih tinggi lagi untuk mereka yang berusia di atas 70, 80 tahun dan seterusnya. Artinya, ada lebih dari 44 juta orang di muka bumi yang terkena penyakit ini. Di Indonesia, diperkirakan ada 1 juta orang yang menderita Alzheimer dan akan meningkat menjadi 4 juta di tahun 2050.