Liputan6.com - Sebuah kebohongan bila dinyatakan bahwa fesyen bukan tentang kilau kemewahan. Ambil contoh iklan-iklan fesyen. Apapun yang dijadikan bahan untuk sebuah iklan fesyen pada akhirnya akan terbungkus mewah. Kim Kardashian memang punya banyak uang tapi semua itu tak berarti membuatnya berkesan classy. Coba ingat segala tindak tanduk kontroversialnya. Namun demikian, kemunculannya di sampul majalah Vogue, kehadirannya di berbagai fashion show, dan menjadi bintang iklan rumah mode Balmain, telah memberi sentuhan elegan dan glossy pada sosok istri Kanye West itu.
Hal serupa juga terjadi pada Justin Bieber yang belum lama ini terungkap sebagai bintang iklan pakaian dalam dan jeans Calvin Klein. Sebelum menjadi bintang iklan Calvin Klein, Bieber sudah kerap memamerkan tubuhnya dan dikenal juga dengan segala kekonyolannya. Semua itu seketika berubah dalam foto-foto fesyennya untuk label asal Amerika itu. Fesyen seperti sentuhan raja Midas. Siapapun yang disentuhnya akan menjadi emas nan berkilau.
Advertisement
Bahwa fesyen merupakan sebuah kemewahan tak serta merta pula berarti bahwa hanya itu yang bisa didapat dari dunia estetika busana dan segala aksesorinya ini. Sebuah tema besar yang selalu menjadi wacana fesyen tentang kemanusiaan adalah bagaimana seseorang mengapresiasi dirinya melalui keindahan. Sepanjang sejarah, hal ini punya banyak masalah, mulai dari masalah terkait rasisme, ketidakadilan gender, kekejaman pada alam, hingga masalah dalam diri mengenai self-respect atau penghargaan pada diri sendiri.
Pada sebuah edisi majalah Vogue tahun 1961, seorang penulis Amerika terkemuka (Presiden Amerika Barrack Obama memberinya penghargaan National Medal of Arts and Humanities pada tahun 2013) kelahiran tahun 1934 menulis tentang bahasan self-respect. “Itu tak berhubungan dengan wajah berbagai hal, tapi tentang sebuah kedamaian tersendiri, sebuah rekonsiliasi pribadi,” tulis Didion yang pada bagian awal esai itu mengambil contoh kegagalan dirinya meraih penghargaan Phi Betta Kapp – penghargaan bergengsi dan tertua di bidang liberal art dan science.
Seperti dilansir dari Independent.co.uk pada Sabtu (10/1/2015), penulis yang pada masa mudanya bekerja di majalah Vogue sebagai hadiah memenangkan lomba esai yang disponsori majalah itu dipilih sebagai bintang iklan label fesyen asal Prancis Celine. Foto yang dibuat oleh fotografer Juergen Teller itu menampilkan sosok Didion mengenakan pakaian hitam dengan kacamata hitam besar yang kontras dengan rambut bob putihnya. Singkat kata: Sartorialist!
Beberapa waktu terakhir, dunia fesyen kerap menampilkan figur-figur senior untuk iklan mereka. Julia Roberts (47 tahun) membintangi iklan label Givenchy, kosmetik Marc Jacobs dibintangi oleh aktris senior Jessica Lange (65 tahun), Dolce & Gabbana menghadirkan 3 nenek dalam iklan koleksi terbarunya yang bernafaskan Spanyol. Disambung dengan terpilihnya Didion (80 tahun) sebagai bintang iklan Celine, dan yang terbaru adalah diumumkannya Joni Mitchel yang merupakan legenda musik usia 70 tahun sebagai bintang iklan Saint Laurent, fenomena ini merupakan sebuah perubahan yang menyegarkan di dunia fesyen.
Apa yang ditampilkan oleh iklan-iklan fesyen mengenai koleksi-koleksi desainer dan label fesyen juga merupakan gagasan dan aspirasi pihak-pihak tersebut tentang cara apresiasi diri melalui keindahan. Fenomena figur-figur senior sebagai bintang iklan fesyen merupakan sebuah elaborasi gagasan apresiasi diri dan keindahan yang variatif dan juga menstimulasi konsumen untuk berpikir dan merefleksikan hal tersebut. Iklan-iklan tersebut bicara tentang self-respect dalam kaitannya dengan pertambahan usia, bagaimana dan dari sudut pandang apa keindahan memancar tanpa kenal usia.
Sedikit tambahan info tentang kiprah Didion di dunia fesyen, iklan Celine ini bukan iklan fesyen pertama yang dibintanginya. Pada tahun 1991, Didion juga tampil di iklan label Gap. Tentang label Celine itu sendiri, Didion mengatakan bahwa ia merupakan fans label itu di mana butiknya berada dekat apartemen Didion. “Saya cukup beruntung untuk memiliki beberapa barang Celine,” ucap Didion kepada The New York Times.